Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan alias Gulkarmat Jakarta Selatan menduga penyebab kebakaran Manggarai berasal dari korsleting saat pengisian daya ponsel salah satu rumah warga.
"Menurut keterangan dari bapak Sukiman Ketua RT 02 RW 06, sumber kebakaran dari charger handphone," kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/8).
Syamsul mengatakan kebakaran itu terjadi di Jalan DR Saharjo I, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan sekitar pukul 02.30 dini hari.
Sebelumnya, Lurah Manggarai Arafat Dinsirat menyampaikan, kebakaran berasal dari korsleting listrik dari salah satu rumah warga. "Dugaannya sementara karena korsleting listrik berdasarkan keterangan saksi dari warga," ujar Arafat.
Menurut dia, kebakaran di kawasan Jalan DR Saharjo I tersebut melanda dua RW di Kelurahan Manggarai, yakni RW 06 dan RW 12 yang dihuni total 15 RT.
Kebakaran dk Manggarai itu menyebabkan 3.019 dari 1.050 KK terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya Alfons menyampaikan, bagian gawai yang berpotensi melukai yakni baterai. Jenis baterai yang paling banyak digunakan saat ini yaitu litium, baik ion maupun polimer.
"Baterai litium, jika tercolok (sedang diisi daya), kembung atau terjatuh akan mengakibatkan reaksi internal dan terbakar. Ini menimbulkan api kimia yang berbahaya dan dapat mengakibatkan luka bakar yang sangat serius,” kata Alfons dalam keterangan pers, pada 2022.
Alfons mengatakan, ada beberapa kasus kematian akibat baterai lithium yang meledak dan mengakibatkan kematian, seperti baterai rokok elektrik yang meledak dan serpihannya melukai pembuluh darah arteri pengguna. Ledakan tidak terjadi secara instan.
Menurut dia, baterai lithium tersebut sebenarnya bukan meledak, melainkan terbakar. “Tidak meledak seperti bahan peledak atau tabung gas yang meledak karena kesannya sangat menakutkan,” kata dia. Salah satu kemungkinan penyebab baterai ponsel meledak yakni pengisi daya (charger) yang bermasalah.
“Bila ponsel tersebut sedang diisi daya menggunakan charger, jika bocor atau korsleting, dapat mengirimkan arus listrik yang dapat melumpuhkan manusia (bila sedang memegang HP). Orang itu menjadi tidak berdaya dan tetap diam meskipun dadanya terbakar,” kata Alfons.
Akan tetapi, ia menegaskan bahwa perlu penyelidikan lebih jauh terkait penyebab HP meledak per kasus.