XL Axiata Pakai Cloud Amazon Web Services Atasi Lonjakan Trafik Internet
XL Axiata bekerja sama dengan Amazon Web Services alias AWS untuk menggunakan layanan komputasi awan atau cloud sejak 2020. Teknologi ini membantu perusahaan mengatasi persoalan seperti lonjakan trafik internet.
Perusahaan telekomunikasi itu juga masih menggunakan metode multicloud dan sudah melakukan refactor sebelum mengadopsi layanan cloud.
“Kami menggunakan beberapa penyeda layanan cloud karena kami mau memastikan sebagai pengguna punya fleksibilitas dan punya exposure cukup untuk mana yang terbaik. Karena kalau mau baru mulai awal, kami coba semua,” kata Direktur dan Chief Enterprise Business and Corporate Affairs Officer XL Axiata Yessie Yosetya dalam sesi media briefing di Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (5/9).
Di sisi lain, Yessie Yosetya mengatakan penggunaan cloud bisa menguntungkan perusahaan secara ekonomis. Ia mencontohkan dua alasan mengapa XL Axiata mengadopsi teknologi cloud.
Pertama, terkait realibilitas atau keandalan server. Dulu, pihaknya harus mengatur server di pusat data dan memastikan fasilitas ini versi terbaru karena ada faktor masa pakai atau shelf life.
Kedua, server berfungsi vital atau sangat penting. Perusahaan harus menggunakan disaster recovery site alias lokasi alternatif untuk memulihkan sistem IT, data hingga operasional bisnis bila terjadi bencana. Jadi, ada uang tambahan yang harus dikeluarkan.
“Jadi kami melihat ada advantage, penggunaan cloud ini bisa memangkas biaya operasional 15-20%,” kata Yessie.
Dalam aplikasinya, XL Axiata tidak serta-merta memindahkan aplikasi ke cloud. Perusahaan melakukan recode dan refactor, yang berarti memperbaiki struktur internal source code program tanpa mengubah fungsionalitas eksternal.
“Refactor tentunya akan memakan waktu cukup lama. Jadi per sekarang hanya baru sekitar 50% dari komputasi kami yang pindah ke cloud,” katanya.