Media Asing Soroti Desakan Pencabutan Beasiswa Erina Gudono

Instagram/@erinagudono
Erina Gudono
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Yuliawati
19/9/2024, 17.41 WIB

Surat kabar mahasiswa Universitas Pennsylvania, The Daily Pennsylvanian, hingga media di Cina mengulas permintaan netizen Indonesia agar mencabut beasiswa untuk istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono. Permintaan itu terkait penggunaan jet pribadi Kaesang dan Erina yang hidup glamour di tengah protes besar atas pemerintahan dan DPR yang Ketika itu berupaya mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Beberapa warga Indonesia buka suara di media sosial, termasuk di X/Twitter dan Instagram, terkait penerimaan beasiswa ini karena latar belakang Erina yang istimewa membuatnya tidak layak menerima beasiswa ini,” tulis The Daily Pennsylvanian, Minggu (15/9).

Menantu presiden ini mendapat beasiswa program nonprofit leadership alias NPL di University of Pennsylvania School of Social Policy & Practice atau SP2. Erina pernah menggunggah dalam Instagram pribadinya saat menerima beasiswa itu.

Salah satu lulusan Columbia University, Patricia Kusumaningtyas, bercerita pada The Daily Pennsylvanian kemarahan masyarakat ini bermula dari gaya hidup mewah Erina. Ia menunjukkan kemewahan itu dalam akun Instagram publiknya di tengah kerusuhan dan protes politik di Indonesia pada Agustus lalu.

Patricia juga menyatakan ia dan banyak orang lainnya merasa Erina harusnya bebas untuk melanjutkan pendidikannya. “Namun Patricia mendorong Penn untuk selanjutnya mempertimbangkan pendaftar yang ikut serta mengganggu isu hak asasi manusia dan demokrasi di negara sendiri,” dilansir dari The Daily Pennsylvanian.

Selain The Daily Pennsylvanian, media asal Hong Kong, South China Morning Post alias SCMP menulis hal serupa pada Selasa (17/9). Artikel itu berjudul “Indonesians urge University of Pennsylvania to revoke scholarship for Jokowi’s daughter-in-law”.

Di artikel ini, beberapa pengguna media sosial Indonesia meminta pihak universitas menimbang kembali keputusan beasiswa tersebut. Mereka juga menuduh Erina menggunakan koneksi politiknya untuk mengikuti program itu. Usai seruan itu, banyak warga Indonesia yang mengirim email ke Universitas Pennsylvania, mendesak beasiswa dibatalkan.

Kaesang dan Erina mendapat kecaman ini usai menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat. Di sana, Erina juga kerap mengunggah kesehariannya yang mewah, salah satunya membeli roti seharga Rp 400 ribu.

Unggahan itu di tengah demonstrasi besar di Indonesia atas tindakan pemerintah dan DPR yang mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi - Lembaga tertinggi yang menafsirkan konstitusi. Salah satu putusan MK mengenai batas usia paling rendah calon gubernur adalah 30 tahun dan calon bupati/walikota adalah 25 tahun saat penetapan. Artinya putusan ini menjegal Kaesang maju di Pilgub Jawa Tengah.

Kurang dari sehari, DPR merevisi UU ini yang dianggap memuluskan jalan Kaesang maju ke Pilkada. Unjuk rasa pun pecah di Jakarta dan DPR membatalkan upaya tersebut.

“Ada banyak sekali unjuk rasa, semua teman saya turun ke jalanan dan terkena gas air mata. Tidak adil kalau pemerintahan Jokowi terus melakukan penindasan dan Erina masih tetap tidak bisa membaca situasi alias tone deaf,” kata Patricia dilansir dari The Daily Pennsylvanian.

Reporter: Amelia Yesidora