Bumi kini memiliki ‘bulan mini’ yakni Asteroid 2024 PT5. Benda langit ini terperangkap oleh gravitasi Bumi dan mengorbit selama 29 September hingga 25 November. Apakah berbahaya bagi manusia?

Setelah mengelilingi Bumi seperti Bulan, Asteroid 2024 PT5 akan kembali ke orbit heliosentris atau mengitasi Matahari. Batu angkasa ini diperkirakan terbang melintasi Bumi kembali dari jarak 1,7 juta kilometer pada 9 Januari 2025.

Para astronom memperkirakan Asteroid 2024 PT5 menjadi bulan mini Bumi selama beberapa hari pada November 2055 dan sekali lagi selama beberapa minggu pada awal 2084.

Para astronom pertama kali melihat Asteroid 2024 PT5 pada 7 Agustus menggunakan observatorium Afrika Selatan milik Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System, atau ATLAS, yang didanai oleh NASA.

Asteroid itu kemungkinan berdiameter sekitar 37 kaki atau 11 meter. “Tetapi diperlukan lebih banyak pengamatan dan data untuk mengonfirmasi ukurannya,” kata penulis utama studi Carlos de la Fuente Marcos, peneliti di fakultas ilmu matematika di Universitas Complutense Madrid, dikutip dari CNN Internasional.

Apakah Asteroid 2024 PT5 yang mendekati Bumi itu berbahaya bagi manusia? Pada 2013, asteroid berukuran sekitar 17 hingga 20 meter pernah memasuki atmosfer Bumi di atas Chelyabinsk, Rusia.

Batu angkasa yang kemudian diberi nama asteroid Chelyabinsk itu meledak di udara, melepaskan energi 20 hingga 30 kali lebih banyak daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang. Ledakan menghasilkan kecerahan yang lebih terang dari Matahari.

Puing-puing dari batu angkasa itu merusak lebih dari 7.000 bangunan dan melukai lebih dari 1.000 orang.

“Meski begitu, Asteroid 2024 PT5 tidak akan bertabrakan dengan Bumi saat ini atau dalam beberapa dekade mendatang,” kata de la Fuente Marcos. Batuan angkasa ini akan mengorbit sekitar 4,2 juta kilometer jauhnya, atau sekitar 10 kali jarak antara Bumi dan Bulan.

Hal senada disampaikan oleh Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Thomas Djamaluddin. “Asteroid 2024 PT5 tidak berbahay bagi Bumi, karena ukurannya yang lebih kecil,” kata dia dalam keterangan pers.

Sekalipun memasuki atmosfer Bumi, Asteroid 2024 PT5 akan terbakar dan sisanya terjatuh di wilayah tanpa penduduk seperti yang terjadi pada 2009, ketika sisa-sisa asteroid berukuran kecil jatuh di perairan Bone, Sulawesi.

Penampakan Bulan Mini

Asteroid 2024 PT5 tidak bulat seperti Bulan, karena merupakan batu angkasa. Benda langit ini disebut ‘bulan mini’, karena ikut mengorbit seperti Bulan.

Thomas menyampaikan bulan mini itu lebih sulit untuk dilihat dengan mata telanjang, karena ukurannya yang jauh lebih kecil dibandingkan Bulan. Asteroid ini terlalu redup dan kecil untuk bisa dilihat tanpa bantuan alat khusus.

"Kita membutuhkan teleskop yang cukup besar untuk bisa melihat asteroid ini. Observatorium dengan teleskop canggih di dunia saat ini sudah bersiap untuk mengamati pergerakan asteroid ini," kata Thomas.

"Ini merupakan fenomena menarik bagi dunia astronomi, meski bagi kebanyakan orang tidak akan terlihat. Ini mengingatkan kita bahwa ada banyak benda di tata surya yang bisa memberikan kejutan," Thomas menambahkan.