Unilever dan Pemerintah Inggris Hibahkan Rp6,8 Triliun untuk 3 Startup Indonesia

Unilever
Unilever dan Pemerintah Inggris memberikan dana hibah kepada tiga startup Indonesia
Penulis: Kamila Meilina
10/10/2024, 12.38 WIB

Unilever, Kementerian Luar Negeri dan Pembangunan Pemerintah Inggris atau UK FCDO, dan Ernst and Young alias EY memimpin program akselerator  TRANSFORM BESTARI Challenge yang memberikan hibah Rp 6,8 miliar kepada tiga startup Indonesia.

Ketiga startup Indonesia yang mendapatkan hibah dari Unilever dan Pemerintah Inggris itu di antaranya:

  • PT Kudeungoe Sugata

Mengembangkan rantai pasok kakao yang berkelanjutan, terlacak, dan bertanggung jawab. Startup ini berfokus pada inklusivitas dengan melibatkan perempuan dan pemuda, meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi emisi karbon, serta mengeksplorasi insentif bagi petani untuk pengurangan karbon dan pemanfaatan limbah kakao.

  • Elevarm

Mengubah kotoran sapi menjadi pupuk organik melalui vermikompos untuk mendukung ekonomi sirkular. Inisiatif ini meningkatkan produktivitas lahan dan pertanian berkelanjutan. Mereka akan menggunakan dana segar ini untuk meningkatkan produksi dan memperluas pasar, serta memberdayakan peternak sapi dalam pengelolaan limbah.

  • TeleCTG

Menggunakan teknologi telemedicine untuk meningkatkan layanan kesehatan ibu di daerah perkotaan dan perdesaan. Proyek ini akan dilakukan di enam Puskesmas untuk deteksi dini faktor risiko dan meningkatkan kolaborasi dengan rumah sakit rujukan.

Masing-masing startup Indonesia itu akan mendapatkan dana Rp 2,27 miliar. Ketiganya terpilih setelah bersaing dengan 137 usaha startup lain yang juga mengusung ide bisnis dalam bidang solusi masalah sosial dan lingkungan.

Mereka melewati proses seleksi yang meliputi penyusunan concept note dan proposal model bisnis yang menyertakan target dampak positif yang ingin dicapai.

TRANSFORM BESTARI Challenge bekerja sama dengan SDGs Financing Hub untuk mendukung startup yang menghadirkan solusi inovatif untuk masalah sosial dan lingkungan.

“Pendanaan katalis seperti yang diberikan oleh Pemerintah Inggris melalui TRANSFORM berperan penting dalam membantu startup tahap awal berinovasi untuk mengatasi hambatan dalam mengembangkan bisnis,” kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Dominic Jermey dalam siaran pers, Senin (7/10). 

Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia Nurdiana Darus menambahkan, selain dana hibah, Unilever dan EY memberikan dukungan berupa pendampingan untuk membantu para startup dalam memberikan dampak nyata bagi bisnis.



Reporter: Kamila Meilina