Akun Media Sosial dan Website Asosiasi Sepak Bola Bahrain Kena Hack

Antara
Pesepak bola Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen (kanan) menggiring bola dengan dikawal pesepak bola Timnas Bahrain Waleed Al Hayam (kiri) dalam laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10).
Penulis: Desy Setyowati
14/10/2024, 11.34 WIB

Akun media sosial dan situs website Asosiasi Sepak Bola Bahrain diretas atau hack. Akun media sosial karyawan dan anggota tim nasional alias timnas juga terkena dampak.

“Ada upaya peretasan berulang kali yang menyebabkan beberapa akun karyawan diretas dan gangguan pada layanan. Akun media sosial para pemain timnas juga terkena dampak peretasan,” demikian dikutip dari akun Instagram resmi @bahrainfa, Senin (14/10).

Ketua Departemen Informasi dan Teknologi Asosiasi Sepak Bola Bahrain Majdi Aldoseri menjelaskan situs web dan akun media sosial menjadi target dari sejumlah besar laporan dan upaya peretasan.

Tim IT berupaya untuk mengatasi peretasan tersebut.

Asosiasi Sepak Bola Bahrain mengingatkan karyawan dan anggota timnas untuk berhati-hati atas informasi yang beredar melalui sistem elektronik mengatasnamakan instansi. “Jangan mengeklik tautan atau link mencurigakan dan mengganti sandi untuk menghindari peretasan lebih lanjut,” ujar dia.

Timnas Sepak Bola Bahrain belakangan menjadi perbincangan warganet di Indonesia, bahkan pecinta sepak bola dunia. Hal ini lantaran beberapa kontroversi selama pertandingan antara Indonesia vs Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain, Kamis (10/10).

Kontroversi yang dimaksud seperti wasit Ahmed Al Kaf memberikan catatan pelanggaran sebanyak 27 kepada pemain timnas Indonesia. Dua di antaranya berbuah kartu kuning yakni untuk Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen.

Wasit Ahmed Al Kaf juga menyatakan dua offside untuk pasukan Garuda.

Ia hanya memberikan timnas Bahrain 10 catatan pelanggaran dengan satu berbuah kartu kuning untuk Amine Benaddi. Padahal sejumlah warganet mencatat, ada beberapa momen pemain timnas Bahrain melakukan pelanggaran.

Pemain timnas Indonesia Rafael Struick dilanggar oleh pemain belakang Bahrain tepat di depan kotak penalti. Namun Wasit Al Kaf hanya memberikan drop ball kepada timnas Indonesia dengan alasan tendangan bebas tidak diperlukan, karena bola mengenai Rafael saat dilanggar pemain lawan. 

Kontroversi lainnya yakni Wasit Al Kaf memberikan tambahan waktu atau injury time enam menit. Dengan demikian, pertandingan Indonesia vs Bahrain semestinya berakhir pada menit ke 96.

Namun Wasit Al Kaf tidak kunjung meniup peluit hingga menit ke-96. Pemain Bahrain Mohamed Marhoon pun membuat gol pada menit 90+9 atau tiga menit lebih lama dari waktu yang diberikan, namun Wasit tetap menyatakan gol sah.

Gol tambahan dari pemain Bahrain itu membuat pertandingan berakhir seri 2-2. 

Di satu sisi, Wasit Al Kaf  selalu mengecek VAR jika pemain Indonesia mencetak gol. Ia tidak melakukannya jika pemain Bahrain yang membuat gol, termasuk gol terakhir yang melewati batas waktu pertandingan.

Keputusan wasit tersebut menjadi 'meme' di media sosial dengan tajuk '90+6=99'. Akun komunitas sepak bola skala global di Instagram yakni 433 pun ikut menyoroti pertandingan Indonesia vs Bahrain dan membuat meme yang sama.