Telkom Indonesia: ESG Bukan Sekadar Fitur, Tapi Sistem Operasi Baru

Katadata
Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin,
11/9/2025, 20.23 WIB

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan bahwa ESG (environment, social, dan governance) tidak hanya menjadi fitur tambahan pada bisnis, melainkan menjadi fondasi utama bagi perusahaan. BUMN telekomunikasi ini menyatakan prinsip tersebut telah menjadi sistem operasi baru yang mengatur cara perusahaan beroperasi. 

Dalam Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 yang digelar di The Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (11/9), Wakil Direktur Utama Telkom Indonesia Muhammad Awaluddin, menyatakan ESG telah menjadi lensa bagi perusahaan dalam mengambil berbagai keputusan bisnis, meluncurkan inovasi, dan mengelola risiko. 

“Kami ingin memastikan Telkom dalam setiap langkah bisnisnya dapat menciptakan additional shared value,” katanya dalam sesi monolog bertajuk From Connectivity to Responsibility: Shaping a Greener Digital Economy

Menurutnya, di antara tiga kriteria ESG, para pelaku industri telekomunikasi, termasuk Telkom, akan lebih condong pada aspek tata kelola dengan persentase 54 persen. Sisanya, 46 persen merupakan ikhtiar perusahaan yang berfokus pada aspek lingkungan dan sosial. 

Sebut misal, Telkom mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui aplikasi PaDI, marketplace yang menghubungkan  pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pasar BUMN. 

“Akumulasi nilai belanja atau transaksi melalui PaDI UMKM sejak dibangun pada 2024 sudah mendekati Rp6,7 triliun,” kata Awaluddin. “Jadi Telkom tidak hanya berhenti pada literasi digital (untuk UMKM), tetapi juga bersama mitra membangun kebermanfaatan.”

Awaluddin menyampaikan pula bahwa perusahaan senantiasa memastikan pembangunan infrastruktur konektivitas bersifat inklusif. Dengan kata lain, perusahaan tidak hanya membangun akses internet di daerah urban, tetapi juga sampai wilayah 3T. 

Dengan inisiatif tersebut, Telkom memposisikan diri sebagai national digital enabler. “Dalam konteks transformasi digital, pengembangan berbagai layanan yang berbasis digital, dan berbagai munculnya platform-platform digital baru, kami melihat ini sebagai sebuah konsep yang berkelanjutan, dan Telkom ingin menjadi pendorongnya,” ujarnya. 

Pada kesempatan yang sama, Awaluddin menggarisbawahi ihwal peran Telkom dalam membangun kedaulatan digital nasional. Hal tersebut menjadi aspek yang krusial saat ini menyusul berbagai risiko keamanan siber yang dapat hadir kapan saja. 

“Trust atau kepercayaan menjadi mata uang baru. Dan kami ingin menjadi guardian of digital trust bagi Indonesia,” ujarnya. 

Sebagai tambahan, SAFE merupakan forum strategis tahunan yang diselenggarakan sejak 2020 sebagai flagship event Katadata dalam mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan di Indonesia. 

Pada tahun ini, Katadata turut menggelar Katadata Green Initiative Awards (KGIA) 2025. Telkom Indonesia, melalui melalui anak usahanya berhasil meraih penghargaan kategori Future-Ready Green Data Center. NeutraDC dinilai berhasil menghadirkan green data center berskala besar di Cikarang dengan kapasitas 121+ MW dan di Batam dengan kapasitas 54+ MW.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Luky Maulana, Tim Publikasi Katadata