CEO Tesla Elon Musk berambisi membangun pasukan robot yang digadang-gadang menjadi tulang punggung kapitalisasi pasar Tesla di masa depan.

“Hanya saja, jika kita membangun pasukan robot (robot army) ini, apakah saya memiliki setidaknya pengaruh kuat terhadap pasukan robot itu? Bukan hanya kendali seperti saat ini, tetapi pengaruh yang kuat?” kata Elon Musk saat rilis laporan keuangan kuartal III 2025 Tesla, Rabu (22/10).

Pasukan robot yang dimaksud Elon Musk adalah jutaan robot humanoid pertama Tesla, yaitu 'Optimus'. Prototype robot dengan bentuk menyerupai manusia ini beberapa kali dipamerkan Tesla di sejumlah kesempatan sejak pertama kali diumumkan pada 2021.

Robot ini memiliki ‘otak’ dengan cip kecerdasan buatan (AI) yang berisi jaringan saraf terlatih. Teknologi Optimus banyak memiliki kesamaan dengan teknologi yang dijumpai di kendaraan Tesla, termasuk sistem AI untuk memahami keadaan sekitar. Optimus bisa melakukan kegiatan sederhana manusia seperti berjalan dan berpose.

Masih belum jelas apa tujuan pasti Optimus diciptakan. Elon Musk menyebut robot humanoid ini dapat membantu apapun yang diperintahkan manusia, mulai dari mengajar, belanja, atau bahkan menjadi teman. Pada satu kesempatan, Elon Musk menyebut robot ini bisa menjadi solusi kurangnya tenaga kerja.

Optimus saat ini belum secara resmi diluncurkan ke publik. Meski begitu, Elon Musk menargetkan dapat menciptakan 5.000 robot Optimus tahun ini. Ia juga menyebut bakal memproduksi jutaan unit Optimus hingga 2029 untuk para robot ini beroperasi di pabrik-pabrik Tesla.

Pada 2024, Elon Musk berambisi robot Optimus dapat menyumbang lebih dari tiga perempat atau sekitar 80% kapitalisasi pasar perusahaan. Robot ini juga digadang-gadang bakal mendorong Tesla menjadi perusahaan dengan kapitalisasi mencapai US $25 triliun.

Untuk ambisinya ini, Elon Musk ingin memastikan perusahaan mengabulkan pengajuan paket remunerasi berbasis kinerja atau paket gajinya mencapai US$1 triliun.

“Saya tidak merasa nyaman memimpin pasukan robot itu jika saya tidak memiliki setidaknya pengaruh yang kuat,” kata Elon Musk.

Pengajuan paket gaji US$1 triliun ini akhirnya disetujui para pemegang saham. Pengumuman ini disampaikan dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan Tesla di Austin, Texas, Kamis (6/11).

Dalam rapat tersebut, sebanyak 75% pemegang saham Tesla setuju membayar Elon Musk US $1 triliun jika ia mencapai target-target tertentu dalam dekade mendatang. Paket gaji akan diberikan dalam 12 bagian.

Target-target ini, termasuk di antaranya kenaikan bertahap kapitalisasi pasar Tesla hingga US$ 8,5 triliun, pencapaian laba tahunan tertentu, kenaikan jumlah pengiriman kendaraan, hingga kenaikan jumlah pelanggan Full Self-Driving (FSD) aktif.

Target Elon Musk juga termasuk pencapaian jumlah pengiriman hingga satu juta robot Optimus dan penempatan satu juta robot taksi (robotaxi) yang beroperasi secara komersial.

Jika seluruh target terpenuhi, porsi kepemilikan saham Elon Musk di Tesla bakal meningkat dari 13% menjadi 25%. Dengan itu, Elon Musk bakal memperkuat dominasinya di Tesla.

Tesla melaporkan rekor pendapatan mencapai US$28 miliar pada kuartal ketiga 2025. Namun, laba perusahaan anjlok hingga 37% secara tahunan menjadi US$ 1,37 miliar.

Salah satu penyebab penurunan laba ini adalah keputusan Presiden AS Donald Trump yang berencana menerapkan RUU Pajak. Aturan ini bakal menghilangkan kredit US$ 7.500 bagi pembeli beberapa model kendaraan Tesla dan kendaraan listrik lainnya pada akhir 2025. Hal ini berakibat pada penurunan permintaan kendaraan listrik sepanjang sisa tahun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Leoni Susanto