Northvolt Produksi Baterai Mobil Listrik 100% Hasil Daur Ulang Nikel

123RF.com/malp
Ilustrasi baterai mobil listrik.
Penulis: Happy Fajrian
12/11/2021, 16.36 WIB

Produsen baterai listrik asal Swedia mengklaim telah berhasil memproduksi baterai untuk mobil listrik 100% dari hasil daur ulang nikel, mangan, dan kobalt. Material tersebut diambil dari baterai mobil listrik bekas yang sudah habis masa pakainya.

Menurut hasil pengujian, sel baterai yang terbuat dari katoda nikel-mangan-kobalt hasil daur ulang menunjukkan kinerja yang setara dengan sel baterai yang dibuat dari mineral yang baru ditambang. Keberhasilan ini menarik minat investasi dari Goldman Sachs dan juga Volkswagen yang dalam proses transisi ke mobil listrik.

Kini Northvolt tengah memperbesar pabrik daur ulangnya hingga dapat memproses 125.000 ton baterai per tahun. Pabrik bernama Revolt Ett yang berlokasi di Skellefteå, utara Swedia ini, akan mulai dibangun pada kuartal I 2022 dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2023.

"Secara teori, kita bisa mendaur ulang semua logam yang ada pada baterai mobil listrik dan membuat baterai baru," kata Chief Executive Officer (CEO) sekaligus Chief of Environmental Officer Northvolt, Emma Nehrenheim, seperti dikutip dari CNBC.com pada Jumat (12/11).

Menurut Nehrenheim, pabrik daur ulang baterai Northvolt dapat mendaur ulang berbagai jenis logam yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai seperti lithium, kobalt, mangan, dan nikel. Sebagai tambahan juga plastik, tembaga, dan alumunium.

"Pabrik ini merupakan strategi fundamental, artinya ketika pasar mobil listrik matang, di mana mobil yang dibeli sama dengan mobil yang harus didaur ulang, maka kami, secara teori, akan memiliki tingkat daur ulang baterai yang sangat tinggi," ujarnya.

Ini berarti Northvolt tidak akan pernah kekurangan bahan baku untuk memproduksi baterai dan dapat sekaligus terlindung dari jejak emisi yang sangat tinggi. Secara momentum pun Northvolt berada pada masa yang tepat di mana seluruh dunia tengah melakukan transisi menuju penggunaan mobil listrik.

Seperti diketahui, setidaknya enam produsen otomotif besar dunia telah menandatangani komitmen kesepakatan untuk menghentikan produksi mobil bermesin pembakaran internal (internal combustion engine/ICE) yang berbahan bakar BBM pada 2040 secara global dengan tenggat maksimal 2035 untuk pasar negara maju.

Halaman: