Multi Bintang Gaet Startup Rekosistem untuk Kurangi Limbah Botol Bir

Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
Multi Bintang menggandeng Rekosistem untuk mengumpulkan botol bir bekas untuk digunakan kembali dalam proses produksi.
Penulis: Nadya Zahira
27/5/2023, 07.50 WIB

Perusahaan minuman beralkohol PT Multi Bintang Indonesia Tbk menggandeng startup Rekosistem untuk mengurangi limbah botol. Hampir 100% kemasan botol dari total produksi bir akan digunakan kembali.

Brewing Manager Multi Bintang Thomas Anggoro mengatakan, itu merupakan salah satu komitmen perusahaan untuk mengurangi limbah dan emisi yang diterapkan sejak 2021.

Untuk meningkatkan potensi kemasan botol bir kembali ke perusahaan, Multi Bintang Indonesia bekerja sama dengan startup Rekosistem. “Jadi bagi masyarakat yang ingin mengembalikan botol beling untuk kami produksi kembali, bisa mengunduh aplikasi Rekosistem,” ujar Thomas kepada Katadata.co.id di Pabrik Multi Bintang, Tangerang, Jumat (26/5).

Cara mengembalikan botol kaca bir lewat Rekosistem sebagai berikut:

  • Unduh aplikasi Rekosistem
  • Ikuti instruksi dan cantumkan kode promo 'BijakBintang'
  • Tim Rekosistem akan mengambil botol-botol bekas BINTANG atau Heineken®
  • Pengguna yang menyetorkan sampah botol kaca bir BINTANG atau Heineken® akan mendapatkan Rp 500 per botol
  • Tim Rekosistem menyerahkan botol bir ke pabrik Multi Bintang Indonesia

Pabrik Multi Bintang menyediakan area khusus untuk mengumpulkan semua limbah botol kaca tersebut. Botol kaca dalam kondisi baik akan didaur ulang untuk digunakan kembali. 

“Botol kaca ini tidak ada life time, jadi bisa digunakan kembali tujuh sampai delapan kali. Intinya, selama kondisi masih bagus, maka akan kami gunakan kembali,” ujar dia. 

Sekitar 98% sampah padat dalam proses produksi Multi Bintang Indonesia sudah didaur ulang. Perusahaan juga merealisasikan berbagai inisiatif keberlanjutan terkait pengelolaan dan pengolahan limbah seperti pemasangan waste trap keempat di Kota Tangerang lewat kerja sama dengan Yayasan Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) dan Aliansi Air DAS Cisadane (AADC). 

Reporter: Nadya Zahira