Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast dipastikan akan masuk pasar Indonesia dan siap bergabung dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
“Mereka memang sudah ada omongan dengan kita (Gaikindo), mereka sudah datang dan indikasi untuk bergabung sih kayaknya akan ya,” ujar Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara, seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/11).
Hingga saat ini, pihak Vinfast masih harus membereskan berbagai berkas dan perizinan yang dibutuhkan ke pemerintah Indonesia sebelum mereka benar-benar masuk ke pasar otomotif Indonesia.
Menurut Kuku, kehadiran Vinfast ke pasar Indonesia akan semakin menambah warna baru bagi industri otomotif tanah air. Indonesia memiliki potensi besar dengan jumlah populasi yang tidak sedikit membuat banyak pabrikan berbondong-bondong ingin masuk pasar Indonesia.
“Itu kan sebagai tawaran ke konsumen, mereka tinggal milih mana yang cocok ke mereka. Karena Indonesia kan, memiliki pasar yang potensial dengan jumlah penduduk yang begitu banyak dan perekonomian yang saat ini sudah cukup membaik,” kata dia.
Siapkan Rp 19 Triliun
Sebelumnya, Vinfast dikabarkan akan berinvestasi membangun pabrik di Indonesia sebesar 200 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 3,09 triliun. Pabrik tersebut dapat menghasilkan kendaraan sebanyak 50 ribu unit dalam satu tahun.
Melansir dari pemberitaan yang diterbitkan oleh Investmen Monitor, Rabu (20/9), Vinfast akan memulai perakitan kendaraan listrik mereka di Indonesia pada 2026. Meski begitu, belum ada waktu yang pasti dari perusahaan tersebut.
Sejumlah dana yang digelontorkan untuk pasar Indonesia tersebut baru sebagian dari dana yang sudah dipersiapkan dengan matang oleh perusahaan tersebut. Secara keseluruhan, Vinfast akan investasi hingga mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19,13 triliun untuk pasar Indonesia dalam jangka panjang.
Menurut data Gaikindo, pada Agustus 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia mencapai 1.329 unit.
Angka tersebut naik 24% dibanding Juli 2023 (month-on-month/mom), serta lebih tinggi 30% dibanding Agustus tahun lalu (year-on-year/yoy).