UE Janjikan Kontribusi Substansial untuk Dana Kerusakan Iklim COP28

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha.
Uni Eropa (UE) akan memberikan kontribusi finansial yang "substansial" pada pelaksanaan COP28 untuk menangani kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Penulis: Hari Widowati
14/11/2023, 07.24 WIB

Uni Eropa (UE) akan memberikan kontribusi finansial yang "substansial" kepada sebuah dana internasional yang baru untuk menangani kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Hal ini diungkapkan oleh Komisi Eksekutif Uni Eropa, pada Senin (13/11).

Dana "kerugian dan kerusakan" (loss and damage) iklim pertama di dunia ini akan diluncurkan pada saat pertemuan iklim PBB COP28 yang akan diselenggarakan pada 30 November-12 Desember di Dubai, Uni Emirat Arab.

"Komisaris siap untuk mengumumkan kontribusi keuangan yang substansial oleh Uni Eropa dan negara-negara anggotanya untuk dana kerugian dan kerusakan di COP28 dalam konteks hasil yang ambisius di COP28," demikian pernyataan bersama Komisi Eropa dan presiden COP28 yang mengacu pada Komisaris Iklim Uni Eropa Wopke Hoekstra, seperti dilansir Reuters. Namun, Uni Eropa tidak menyebutkan berapa besar kontribusi yang akan diberikan.

Blok yang beranggotakan 27 negara ini juga berencana untuk memberikan komitmen pendanaan pada COP28 untuk membantu negara-negara memenuhi janji mereka untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan global pada 2030.

Pendanaan adalah salah satu isu terbesar dalam pembicaraan iklim tahunan PBB. Langkah Uni Eropa ini dapat membantu melancarkan kesepakatan-kesepakatan lain di COP28, di mana negara-negara akan mempertimbangkan apakah mereka akan menghentikan penggunaan bahan bakar fosil dan mengambil langkah-langkah lain untuk mengurangi emisi.

Adnan Amin, CEO dari KTT COP28, mengatakan tujuannya adalah untuk mendapatkan beberapa ratus juta dolar AS pada akhir acara. Ia berharap bahwa tuan rumah COP28, yakni Uni Emirat Arab, juga akan memberikan kontribusinya.

"Ada diskusi aktif yang sedang berlangsung di UEA, sebuah diskusi yang positif, tentang apakah kami akan menjadi peserta dalam hal ini," kata Amin kepada Reuters.

Pada pembicaraan iklim PBB tahun lalu, negara-negara sepakat untuk meluncurkan dana kerusakan iklim. Negara-negara berkembang yang lebih rentan memuji kesepakatan ini sebagai sebuah terobosan karena mereka telah lama menuntut dukungan untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh iklim seperti kekeringan, banjir, dan naiknya permukaan air laut.

Sejauh ini, belum ada negara yang memberikan komitmen keuangan khusus untuk dana tersebut, meskipun beberapa negara telah mengisyaratkan ketertarikannya.

Utusan iklim AS John Kerry mengatakan bahwa Washington akan memberikan "beberapa juta dolar ke dalam dana tersebut di COP", saat berbicara dalam Bloomberg New Economy Forum di Singapura minggu lalu.

UEA adalah salah satu dari segelintir negara dengan pendapatan per kapita tinggi yang tidak berkewajiban untuk berkontribusi pada dana iklim PBB. Namun, UEA menghadapi tekanan dari negara-negara Eropa untuk melakukannya.