Otorita IKN Luncurkan Peta Jalan Reduksi Emisi Karbon Lokal di COP28
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meluncurkan dokumen Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan depan.
Kepala OIKN, Bambang Susantono, mengatakan dokumen tersebut disebut Nusantara Net Zero Strategies 2045 atau yang secara resmi dinamakan Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC).
"Kami memang menetapkan dokumen Nusantara RLDC ini diluncurkan dalam acara COP28 yang dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada pekan depan," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar daring yang diikuti di Jakarta, Jumat (24/11).
Menurut Bambang, peluncuran RLDC di ajang COP28 tersebut diharapkan mendapatkan perhatian di level internasional. OIKN juga terbuka terhadap beberapa kerja sama dengan berbagai institut lainnya.
Dia mengatakan, IKN menjadi menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki dokumen RLDC. "Saya kira ini sebuah pencapaian yang cukup bersejarah tidak hanya bagi IKN Nusantara, namun juga Indonesia bahwa kita dalam hal perubahan iklim bagaimana nanti kita juga mengatasi permasalahan yang kemungkinan timbul dengan bersama-sama," katanya.
Nusantara RLDC juga merupakan dokumen yang dapat terus diperbarui (living document) menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pendekatan baru di dunia. RLDC merupakan versi dari sebuah National Determined Contribution di tingkat lokal yang berisikan peta jalan untuk bagaimana IKN Nusantara nantinya mencapai beberapa target yang berhubungan dengan perubahan iklim.
Dalam bidang perubahan iklim, OIKN menetapkan beberapa target yang ingin dicapai, yaitu:
1. IKN menjadi kota yang net-zero emission pada tahun 2045
2. Otorita IKN ingin membalikkan tren-tren kurang baik yang terjadi sebelumnya seperti deforestasi
"Jadi di IKN kita melakukan reforestasi atau membuat hutan-hutan kita di sana khususnya di IKN menjadi hutan tropis dengan kekayaan keanekaragaman hayati," ujar Bambang.
3. IKN harus menjadi suatu model bagi kota-kota lain di Indonesia sebagai kota yang resilient atau tangguh terhadap perubahan-perubahan sebagai akibat dari perubahan iklim.
"Terakhir, kita ingin agar IKN tidak hanya menjadi model di Indonesia, namun memberikan kontribusi kepada dunia dalam rangka aksi global menghadapi perubahan iklim," kata Bambang.
IKN Nusantara menjadi salah satu model bagi kota-kota di dunia, bagaimana nanti IKN mengatasi perubahan, berbagai masalah, tantangan yang ada dan berhubungan dengan perubahan iklim.