Hyundai Motor Company dan INVI, anak perusahaan PT Indika Energy Tbk (INDY), sepakat melakukan kerjasama untuk memasarkan bus listrik. Fokus utama dari inisiatif ini adalah Hyundai Elec City (Bus berukuran besar ) dan Hyundai County EV (Bus berukuran sedang) yang dijadwalkan untuk meluncur di pasar Indonesia pada 2024.

Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ, Young Tack Lee, mengatakan pihaknya menawarkan produk ke pasar Indonesia yang terkenal dengan jumlah kendaraan komersial yang signifikan.

"Kemitraan antara Hyundai dan INVI dari Indika Energy, mewakili kemajuan signifikan dalam pengembangan kendaraan listrik komersial di wilayah ASEAN," ujarnya dalam keterangan tertulis,Jumat (1/12).

Dia mengatakan, Hyundai Motor Company akan memperluas cakupan ke pasar-pasar lain di kawasan ASEAN. Fokus awal Hyundai berikutnya akan ditujukan pada Malaysia dan Singapura. Dua negara tersebut mendorong pertumbuhan kendaraan listrik dengan infrastruktur canggih dan dukungan pemerintah yang kuat, termasuk regulasi emisi nol.

"Perluasan selanjutnya akan dilakukan di Filipina, mempertimbangkan potensi pasar besar dan peluang yang menjanjikan," ujarnya.

Presiden Direktur INVI, Andreas Justiabel, mengatakan pihaknya merasa terhormat menjadi distributor utama bus listrik Hyundai di Indonesia. "Komitmen kami adalah memberikan dampak besar pada pasar kendaraan listrik komersial, mengakselerasi adopsi kendaraan listrik, terutama di sektor komersial," ujarnya.

 Sejak 2017, Hyundai telah memimpin industri transportasi umum dengan lebih dari 2.500 penjualan bus listrik dan 400 bus Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan keunggulan ini, INVI dari Indika Energy bertujuan untuk menyediakan solusi menyeluruh dan menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang mulus dengan mengembangkan Stasiun Pengisian Daya Listrik (SPLU) sendiri.

 Selain itu, Hyundai dan INVI telah bersiap untuk meluncurkan model kendaraan listrik komersial tambahan dalam waktu dekat. INVI, sebagai bagian dari Indika Energy, juga secara aktif berkontribusi pada pengembangan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan di ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).

 Untuk memastikan keberlanjutan bus listrik dan kendaraan listrik komersial di kawasan ASEAN, Hyundai akan membangun rantai nilai kendaraan listrik di Indonesia. Hyundai juga akan memposisikan Indonesia sebagai pusat kendaraan listrik di ASEAN.

Hal ini mencakup pembangunan pabrik sel baterai untuk mengurangi biaya manufaktur, meningkatkan daya saing pasar, dan mendapatkan manfaat dari pembebasan pajak barang mewah lokal dengan mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditargetkan.

 Pada 2019, Hyundai Motor ASEAN HQ dibuka di Jakarta, Indonesia, untuk mengelola aktivitas penjualan, pemasaran, purna jual, armada, dan dealer di wilayah ASEAN, Makau, Taiwan, Hong Kong, dan Mongolia.

 Komitmen Hyundai ditegaskan dengan pembangunan fasilitas produksi di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia. Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 77,6 hektar di Cikarang dan mulai beroperasi sejak paruh kedua tahun 2021 dengan kapasitas tahunan mencapai 150.000 unit.

Pabrik ini juga berfungsi sebagai pusat produksi untuk wilayah Asia Tenggara dengan melibatkan karyawan yang sangat terampil dan para ahli. Separuh dari produksi akan diekspor ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

 Hyundai juga akan menginvestasikan US$ 1,55 miliar dalam bentuk pabrik bersama dengan pengembangan produk di masa depan hingga tahun 2030. Hyundai juga berinvestasi dalam pengembangan Hyundai Mobility Innovation Centre, yang terletak di wilayah yang sama dengan HMMI, untuk memastikan bahwa setiap inovasi dan pengembangan dari Hyundai memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan di wilayah ASEAN.