Indonesia, Brasil, dan Kongo Perkuat Pengelolaan Hutan Tropis

Dok. Kemenko Marinves
Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo (RDK) memperkuat kerja sama dalam pengelolaan hutan tropis di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP28 di Dubai.
Penulis: Hari Widowati
2/12/2023, 06.40 WIB

Indonesia, Brasil, dan Republik Demokratik Kongo (RDK) memperkuat kerja sama dalam pengelolaan hutan tropis di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP28 di Dubai. Kerja sama ini menandai langkah maju para pemilik hutan tropis terbesar di dunia untuk aksi perubahan iklim.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir melalui sesi “Tropical Forest Power for Climate Action”, di Dubai, dalam siaran pers yang diterima Jumat (1/12).

Di Paviliun Indonesia, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tiga negara pemilik hutan tropis terbesar atau sekitar 42% dunia. Erick mengatakan Indonesia menempatkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan sebagai salah satu prioritas pembangunan.

Pemerintah telah melakukan berbagai program, antara lain mencegah kebakaran hutan, mengendalikan deforestasi, kehutanan sosial, serta restorasi gambut dan mangrove. “Sebagai negara dengan keanekaragaman hayati kedua terbesar di dunia. Indonesia menempatkan pengelolaan hutan yang berkelanjutan sebagai salah satu prioritas pembangunannya,” ujar Erick.

Indonesia berusaha melakukan yang terbaik dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan telah berkurang secara signifikan sebesar 85% dari 1,65 juta hektare (ha) pada 2019 menjadi 204 ribu ha pada 2022.

Pada 2023 hanya sebesar 16% kejadian kebakaran hutan dan lahan terdapat pada lahan gambut, turun signifikan dibandingkan dengan 34% pada 2015 dan 30% pada 2019. Kejadian kebakaran pada tahun El Nino 2023 ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan El Nino 2015 dan 2019.

Halaman: