Perusahaan baterai kendaraan listrik asal Cina, Ningbo Contemporary Brunp Lygend (CBL), sepakat untuk investasi di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan CBL setuju untuk investasi sebesar US$ 420 juta atau sekitar Rp 6,5 triliun (kurs Rp 15.495/dolar AS).
"Sudah tanda tangan. Itu kira-kira US$ 420 juta angkanya. Walaupun harga nikel agak turun, tapi saya pikir ini kemajuan atau breakthrough," ujar Luhut saat konferensi pers secara daring, Jumat (22/12).
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, mengatakan CBL merupakan konsorsium dan merupakan cucu usaha Contemporary Amperex Technology (CATL). CBL telah menandatangani perjanjian kerangka kerja dengan Antam dan PT Industri Baterai Indonesi pada April 2022.
"Dealnya sudah dikerjakan sejak April 2022, akhirnya tercaai kesepakatan akhr 2023. Ini merupakan breakthrough investasi baterai," ujarnya.
Sebagai informasi, kerja sama Antam dan CBL bertujuan untuk pengembangan dan pengoperasian kawasan industri untuk ekosistem baterai kendaraan listrik di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Melalui anak usahanya PT International Mineral Capital (IMC), Antam telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional share purchase agreement/CSPA) dengan Hong Kong CBL Limited (HKCBL), anak usaha CBL, atas pengalihan sebagian kepemilikan saham pada PT Feni Haltim, pada 4 Mei 2023.