Musim Kabut Asap, Polusi di Thailand Membahayakan Kesehatan

ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/aww/cf
GISTDA menyatakan tiga provinsi di Thailand memiliki polusi udara yang melampaui ambang batas kesehatan pada 8 Januari 2024.
Penulis: Hari Widowati
9/1/2024, 10.27 WIB

Badan Pengembangan Teknologi Geo-Informatika dan Antariksa (GISTDA) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Riset, dan Inovasi Thailand menyatakan tiga provinsi memiliki polusi udara yang melampaui ambang batas kesehatan. Ketiga provinsi dalam "kondisi merah" tersebut adalah Samut Songkhram, Samut Sakhon, dan Nakhon Pathom.

"Kondisi merah" yang berarti polusi udara berada pada ambang batas yang berdampak pada kesehatan karena kandungan PM2.5 yang sangat tinggi. Kandungan PM2.5 di Samut Songkhram mencapai 112,3 mikrogram, Samut Sakhon sebesar 92,7 mikrogram, dan Nakhon Pathom sebesar 76,7 mikrogram.

Melansir The Nation, provinsi-provinsi terdekat lainnya juga memiliki tingkat PM2.5 yang tinggi. Don Mueang dengan 70 mikrogram, Lak Si dengan 69,6 mikrogram, dan Non Khaem dengan 62,3 mikrogram.

GTSDA berkolaborasi dengan Dewan Riset Nasional, Departemen Pengendalian Polusi, Universitas Kasetsart, dan Universitas Chiang Mai untuk memantau tingkat materi partikulat setiap jam dengan menggunakan data satelit. Aplikasi "Check the Dust" pada 8 Januari pukul 08.00 pagi menunjukkan tingkat yang tidak sehat.

Departemen Pengendalian Polusi Thailand telah mengumumkan dimulainya musim kabut asap dan mengeluarkan langkah-langkah ketat untuk mengatasi akar penyebabnya.

Selain itu, 38 provinsi lainnya telah melampaui standar PM2.5 pada tingkat yang mulai berdampak pada kesehatan. Lima provinsi teratas adalah:

Ratchaburi: 71,4 mikrogram

Ang Thong: 70,7 mikrogram

Chai Nat: 70,4 mikrogram

Sing Buri: 67,1 mikrogram

Nonthaburi: 64,0 mikrogram

Aplikasi Check the Dust juga memperkirakan tingkat PM2.5 untuk tiga jam berikutnya akan tetap berada pada tingkat yang mulai berdampak pada kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi "oranye".

Analisis Polusi Udara dengan Teknologi AI dan Satelit

Aplikasi ini menggunakan teknologi satelit dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk menganalisis PM2.5 per jam di seluruh negeri. Aplikasi Check the Dust menggunakan data dari pengukuran Departemen Pengendalian Polusi, data meteorologi dari Departemen Meteorologi, dan data asal kabut asap seperti titik api, serta data lainnya. Hasilnya disajikan dalam format angka dan kode warna untuk memudahkan pemahaman pengguna.

Lebih lanjut, menurut data titik api yang dilaporkan oleh GISTDA pada 7 Januari, terdapat 217 titik api di Thailand. Sebagian besar berada di area pertanian (97 titik), diikuti oleh area ruang terbuka hijau (40 titik), taman nasional (39 titik), komunitas dan lainnya (28 titik), pinggiran jalan raya (8 titik), dan hutan konservasi (5 titik).

Provinsi dengan jumlah titik api terbanyak adalah Lopburi (30 titik), diikuti oleh Khon Kaen (17 titik), dan Chonburi (12 titik).

Negara-negara tetangga Thailand juga mengalami tingkat partikulat yang tinggi. Negara-negara tetangga dengan titik api terbanyak adalah Kamboja (812 titik), diikuti oleh Myanmar (391 titik), Laos (99 titik), dan Vietnam (81 titik).

Masyarakat disarankan untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan untuk mencegah potensi masalah kesehatan, terutama penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.