Kabupaten Malang mengumumkan dimulainya tahap pertama program Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik (Bersih Indonesia). Selain mengatasi sampah, program ini juga memberikan manfaat ekonomi bagi sejuta penduduk Kabupaten Malang.
Program Bersih Indonesia merupakan kemitraan yang dipimpin oleh Kabupaten Malang dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Marves) dan Alliance to End Plastic Waste. Proyek ini merupakan percontohan yang akan dilakukan di daerah lain jika berhasil diimplementasikan dengan baik.
Berdasarkan sambutan Bupati Malang, Sanusi, yang disampaikan oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto,
mengatakan Kabupaten Malang sangat mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sampah plastik nasional. Hal itu dilakukan dengan menguji coba solusi pengelolaan sampah rumah tangga yang terjangkau.
Dia mengatakan, sistem ini tidak hanya mencegah kebocoran dan polusi, melainkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang melalui pembayaran iuran rumah tangga.
"Mengubah sampah menjadi potensi sumber pendapatan adalah inti dari model keuangan Bersih Indonesia yang inovatif," ujarnya saat peluncuran tahap lanjut Program Bersih Indonesia di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (11/1).
Program Bersih Indonesia bertujuan untuk menciptakan sistem yang berkelanjutan dan layak secara komersial yang dapat diperluas dan direplikasi di seluruh Indonesia.
Presiden dan CEO Alliance to End Plastic Waste, Jacob Duer mengatakan, komitmen Indonesia terhadap target eliminasi sampah yang tinggi merupakan indikasi kepemimpinan yang ditunjukkan dalam persaingan global untuk mengurangi polusi sampah plastik.
"Melalui upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan sektor swasta, Bersih Indonesia bertujuan menghadirkan model solusi dengan risiko rendah dan berpotensi menjadi percontohan bagi berbagai proyek pengelolaan sampah yang berkesinambungan secara finansial bagi masyarakat pra-sejahtera dan di negara berkembang lainnya," ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, telah mendukung program ini sejak Nota Kesepahaman ditandatangani pada n 2022.
Saat penandatanganan Nota Kesepahaman, Luhut mengatakan Indonesia adalah negara pertama yang membentuk National Plastic Action Partnership. Program itu bertujuan mencapai angka pengurangan sampah plastik hingga mendekati nol pada 2040.
Salah satu langkah awal untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang berkesinambungan adalah dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah holistik yang memungkinkan pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah plastik yang tepat.
" Inilah yang dilakukan oleh Kabupaten Malang melalui program Bersih Indonesia, dengan mengembangkan solusi berkelanjutan dari aspek lingkungan dan finansial sehingga dapat mengatasi permasalahan sampah kota nasional, di mana sektor rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar,"ujarnya.