Kabupaten Malang memulai program "Bersih Indonesia: Eliminasi Sampah Plastik", yaitu pengelolaan sampah rumah tangga terpadu. Program Bersih Indonesia bertujuan untuk menciptakan sistem berkelanjutan dan layak secara komersial yang dapat diperluas dan direplikasi di seluruh Indonesia.
Program ini merupakan kemitraan antara Kabupaten Malang serta didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia serta Alliance to End Plastic Waste. Selanjutnya, program ini ditargetkan dapat menyerap 2.100 tenaga kerja.
Berdasarkan paparan yang diterima Katadata saat mengunjungi lokasi, Kamis (11/1), kunci utama dari program ini adalah pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang beroperasi di bawah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang. Ini merupakan salah satu yang pertama di sektor pengelolaan sampah di Indonesia.
BLUD akan bertanggung jawab penuh atas operasi dan pemeliharaan sistem pengelolaan sampah yang komprehensif, mulai dari pembangunan infrastruktur dasar hingga menyediakan layanan pengumpulan sampah rumah tangga. Hal itu termasuk mengumpulkan iuran dari warga.
Sistem ini memungkinkan ekstraksi, pemisahan, dan penjualan bahan-bahan yang dapat didaur ulang termasuk plastik, logam, kaca, dan kertas.
Melalui BLUD, program Bersih Indonesia menjajaki kelayakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang sebagai potensi sumber pendapatan baru. Pendapatan itu kemudian digunakan untuk kelanjutan operasi dan potensi perluasan sistem.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang, Tito Fibrianto Hadi Prasetya, mengatakan salah satu faktor yang menjadi tantangan dalam isu polusi plastik di Indonesia adalah kurangnya layanan pengelolaan sampah secara menyeluruh di banyak daerah.
Dia berharap warga Malang akan mendukung inisiatif Bersih Indonesia dengan membayar iuran. Dana iuran tersebut tidak hanya digunakan untuk membuang sampah rumah tangga dengan aman, tetapi juga disalurkan untuk pengembangan fasilitas pengelolaan dan daur ulang sampah yang lebih maju di Kabupaten Malang.
"Meskipun perubahan perilaku ini akan memerlukan waktu, namun pada akhirnya akan bermanfaat bagi seluruh masyarakat dengan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk semua," ujarnya.
Tahapan Bersih Indonesia
Tahap pertama program Bersih Indonesia dimulai dengan pembangunan dua Material Recovery Facilities (MRF) dan dua stasiun transfer pada kuartal kedua 2024. Infrastruktur tersebut ditargetkan selesai seluruhnya dalam dua tahun.
Secara rinci, MRF pertama ditargetkan rampung akhir tahun ini di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Paras. Ini sekaligus mengawali pengenalan layanan pengumpulan sampah rumah tangga BLUD yang terjangkau dan berbayar.
MRF pertama ini akan memberikan layangan pengelolaan sampah dan manfaat bagi sejuta penduduk dan lebih dari 230 ribu rumah tangga di 170 desa.
Proses pengeloaan sampah tahap pertama diperkirakan bisa menyerap 1.400 lapangan kerja. Sekitar 140.000 ton sampah padat kota akan dikumpulkan dan diproses setiap tahunnya, termasuk 20.000 ton sampah plastik.
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pemilahan sampah di sumber dan tersedianya opsi daur ulang lokal.
Program Bersih Indonesia berpotensi untuk diperluas ke seluruh Kabupaten Malang. Diperkirakan akan ada tiga MRF dan stasiun transfer tambahan yang dibangun. Sarana tersebut akan menyediakan layanan pengelolaan sampah yang efektif bagi 2,6 juta warga dan bisa menyerap 2.100 lapangan pekerjaan.
Menggerakkan Masyarakat Jadi Agen Perubahan
Faktor penting dalam keberhasilan program Bersih Indonesia adalah dukungan dan partisipasi masyarakat. VP Projects di Alliance to End Plastic Waste, Nicholas Kolesch, mengatakan salah satu aspek yang sangat penting dari sistem baru ini adalah setiap warga Malang harus memisahkan sampah mereka sebelum dikumpulkan.
Pemilahan sampah adalah kunci untuk memastikan Bersih Indonesia dapat mencapai tingkat daur ulang yang lebih tinggi dan mengalihkan sebanyak mungkin sampah dari tempat pembuangan akhir atau lingkungan. Pasalnya, setiap keluarga perlu memilah sampah mereka ke tempat sampah organik dan anorganik sebelum dikumpulkan.
Guna mendorong perubahan perilaku tersebut, Alliance akan meluncurkan program edukasi masyarakat Malang H.E.B.A.T.S. pada kuartal kedua 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pengelolaan dan daur ulang sampah di masyarakat.
H.E.B.A.T.S. adalah singkatan dari – H: Hijau; E: Elok; B: Berkah; A: Areknya; T: Terpilah; dan S: Sampahnya.
Sebelum Program Bersih Indonesia dimulai di Malang, Pemerintah Kabupaten Malang bersama PT Sejahtera Bersih Sampah Plastik (PT SBSP) dan Alliance, secara terpisah telah melakukan pembersihan lingkungan. Hingga saat ini, 31 tempat pembuangan sampah informal di Kabupaten Malang telah dibersihkan sebagai upaya untuk mengedukasi masyarakat setempat tentang faedah tinggal di lingkungan yang bersih.
Upaya ini telah mengalihkan 13.500 ton sampah yang tidak terkelola, di mana 3.100 ton di antaranya terdiri dari sampah plastik; yang seluruhnya telah dikirim ke tempat pemrosesan akhir (TPA) yang dikelola dengan baik dan sampah daur ulang plastik yang masih bisa didaur ulang telah dipilah-pilah untuk dijual.
Sejak saat itu, banyak bekas tempat pembuangan sampah yang telah diberi kesempatan hidup baru, dan masyarakat telah memanfaatkan area yang baru dibersihkan tersebut untuk kegiatan produktif. Melanjutkan keberhasilan ini, upaya bersih-bersih akan terus berlanjut sebagai bagian dari program Bersih Indonesia.
Selanjutnya, sebanyak 359 tempat pembuangan sampah informal lainnya di seluruh Kabupaten sedang dalam proses pembersihan.