East Ventures dan Kadin Indonesia meluncurkan ECOVISEA, yang merupakan Emission Calculator & Visualization Southeast Asia (Kalkulator Emisi & Visualisasi Asia Tenggara). ECOVISEA memungkinkan perusahaan menghitung emisi gas rumah kaca (GRK) lewat platform berbasis web secara gratis.
Indonesia merupakan salah satu dari sepuluh negara penghasil emisi terbesar dengan kontribusi ~1,48 GtCO2e (gigaton karbon dioksida ekuivalen) terhadap emisi GRK setiap tahunnya. Oleh sebab itu, perlu upaya ekstra untuk memastikan kemajuan progresif dalam mencapai target Perjanjian Paris, yaitu membatasi kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat Celcius pada tahun 2050.
"Penghitungan emisi oleh perusahaan terkait dampak lingkungan yang mereka hasilkan, merupakan langkah krusial dan mendasar. Dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat mengurangi dampak lingkungan atau membuat keputusan yang tepat untuk mencapai target keberlanjutan," kata Shinta W. Kamdani, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, dalam siaran pers, Selasa (6/2).
Meskipun penghitungan emisi GRK bersifat krusial, banyak perusahaan di Indonesia belum menghitung jejak karbonnya. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pengetahuan dan keahlian dalam menghitung emisi GRK.
Menyadari isu ini, East Ventures dan Kadin Indonesia, yang berkolaborasi dengan WRI Indonesia, menghadirkan platform inovatif ini. Mereka mengajak para pelaku bisnis di industri apa pun untuk mengukur, mengelola, dan mengurangi emisi mereka secara akurat, sehingga memfasilitasi transisi menuju ekonomi rendah karbon.
“Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami melalui Kadin Net Zero Hub untuk membantu perusahaan-perusahaan nasional dalam transisi menuju Net Zero Company. Kami yakin bahwa ECOVISEA akan memainkan peran penting dalam memungkinkan perusahaan-perusahaan nasional secara kolektif mencapai target pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai NZE pada 2060,” kata Shinta.
Avina Sugiarto, Partner East Ventures, mengatakan ECOVISEA akan menyederhanakan proses perhitungan karbon yang sebelumnya dilakukan secara manual sekaligus memberdayakan dunia usaha untuk mendapatkan visualisasi sumber emisi GRK mereka.
"Para pengguna pada akhirnya dapat mengidentifikasi strategi pengurangan emisi dengan lebih baik. Bersama-sama, kami bersemangat untuk membuka jalan menuju masa depan yang berkelanjutan, memanfaatkan kekuatan teknologi, dan secara aktif berkontribusi terhadap visi net zero yang dicanangkan pemerintah,” kata Avina.
ECOVISEA dirancang untuk menghitung emisi yang dihasilkan perusahaan berdasarkan tiga scope atau cakupan, antara lain:
- Scope 1: Emisi langsung dari sumber yang dimiliki atau dikuasai perusahaan, seperti pembakaran stasioner, emisi fugitive, pembakaran bergerak, emisi proses, dan lain-lain.
- Scope 2: Emisi tidak langsung dari pembangkitan energi yang dibeli, seperti pembelian listrik, panas atau uap, dan lain-lain.
- Scope 3: Semua emisi tidak langsung lainnya dari rantai nilai perusahaan, baik dari rantai nilai hulu maupun hilir.
Data faktor emisi yang digunakan pada ECOVISEA disediakan oleh Climatiq, mesin penghitung karbon, yang berstandar global dan mematuhi GHG Protocol dan ISO 14067.
Bagaimana Cara Mengukur Emisi GRK Melalui ECOVISEA?
Perusahaan dapat mengunjungi ecovisea.com untuk melakukan pendaftaran akun. Setelah perusahaan terverifikasi dan terdaftar, para pengguna akan diarahkan dengan petunjuk langkah demi langkah untuk mengunggah datanya ke dalam dasbor akun perusahaan.
Setelah data terisi, perusahaan akan mendapatkan hasil perhitungan atau laporan secara real-time yang disajikan dalam format kumpulan data dan visualisasi. Laporan ini mencakup beberapa informasi penting, termasuk jumlah emisi dengan rincian data serta analisis tren waktu.
Selain itu, perusahaan dapat dengan mudah menyimpan draf dan memperbarui data di setiap tahap proses, sehingga pengguna memiliki fleksibilitas untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan sesuai kebutuhan. Untuk versi saat ini, ECOVISEA dapat mendukung para perusahaan dalam menghitung Scope 1, Scope 2, dan beberapa bagian dari Scope 3. Versi lengkap akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2024.
Nirarta Samadhi, Country Director WRI Indonesia, mengatakan demokratisasi pengetahuan tentang penghitungan emisi yang akurat dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya dekarbonisasi industri di Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyederhanakan proses input data guna membantu perusahaan mengatasi tantangan dalam memperkirakan emisi mereka secara tepat. Pasalnya, penyajian data dan prosedur entri data sering kali rumit.
"Mengingat WRI Indonesia berfokus pada dekarbonisasi industri yang berbasis sains, kami senang dapat berkontribusi pada pengembangan ECOVISEA dengan memberikan panduan metodologi dan memastikan alat ini sesuai dengan GHG Protocol,” ujarnya.