Sekitar 900 ton baterai lithium terbakar di sebuah pabrik daur ulang baterai di Prancis selatan. Kebakaran itu menimbulkan awan asap hitam pekat ke langit di atas lokasi tersebut.
Menurut anggota dewan setempat Pascal Mazet dalam unggahannya di X, kebakaran terjadi di sebuah gudang milik kelompok daur ulang Prancis SNAM di Viviez, sebelah utara Toulouse, pada hari Sabtu (17/2).
Baterai lithium sangat penting dalam perangkat listrik mulai dari ponsel hingga mobil listrik, tetapi mengandung bahan yang mudah terbakar. Jika dikombinasikan dengan energi yang disimpannya, baterai lithium rentan terbakar saat terkena panas dan berpotensi menimbulkan bahaya mengingat bahan beracun yang dapat dipancarkan oleh pembakarannya.
Menurut laporan Reuters, pada Januari 2023, kebakaran besar terjadi di gudang Normandia yang menyimpan komponen mobil dan ribuan baterai lithium. Kebakaran ini berhasil dikendalikan tanpa menimbulkan korban jiwa. Petugas pemadam kebakaran mengatakan tidak ada indikasi pelepasan polusi udara yang berbahaya.
Media Prancis menunjukkan asap tebal di atas lokasi Viviez dan surat kabar Le Monde melaporkan bahwa hingga 70 petugas pemadam kebakaran berjuang untuk mengendalikan api.
Charles Giusti, seorang pejabat lokal di prefektur Aveyron yang mencakup Viviez, mengatakan di televisi BFM bahwa kebakaran tersebut tidak menimbulkan bahaya bagi orang-orang yang tinggal di dekatnya.
Pemerintah setempat dalam sebuah pernyataan menyatakan api sudah terkendali, namun api masih menyala secara perlahan dan diperkirakan akan berlangsung selama beberapa jam. SNAM tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Sebuah catatan keamanan untuk situs tersebut memperingatkan bahwa jika terjadi kebakaran besar, produk-produk yang ada di sana kemungkinan besar akan menghasilkan emisi kadmium melalui asap.
Kadmium sangat beracun dan berbahaya bagi lingkungan. Namun, pernyataan di situs perusahaan menyebutkan bahwa dengan mempertimbangkan lingkungan pabrik dan perilaku asap beracun, hal ini seharusnya tidak menimbulkan risiko kesehatan langsung bagi penduduk.