Inggris akan membangun jalur pipa bawah laut untuk mengangkut emisi karbon dari salah satu pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Pembroke, salah satu pembangkit listrik terbesar di Eropa. Pipa bawah laut itu akan menghubungkan pembangkit listrik Pembroke dengan terminal gas alam cair (LNG) di South Hook di Milford Haven, Pembrokeshire.
Menurut RWE, perusahaan energi dari Jerman, pembangkit listrik Pembroke memiliki peran penting dalam transisi energi di negara-negara Eropa. Meskipun, pembangkit listrik Pembroke juga menjadi salah satu penghasil karbondioksida (CO2) terbesar di Wales.
"Pembangkit listrik Pembroke saat ini memasok 80% dari daya ketika energi terbarukan dari tenaga angin atau matahari tidak ada," kata Richard Little, Direktur Pembroke Net Zero Centre, RWE seperti dikutip dari BBC, Senin (19/2).
Menurut Richard Little, perusahaan perlu membangun sesuatu fasilitas agar pembangkit listrik Pembroke tetap beroperasi tanpa mempengaruhi iklim. Di samping fasilitas produksi hidrogen baru yang pada akhirnya dapat menggantikan gas, RWE juga membangun fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon.
Ambisi RWE dari proyek ini akan menangkap hingga 2 mega ton (Mt) emisi karbon pada 2030. Kemudian, target ini dinaikkan menjadi 5 Mt pada 2035, di mana emisi karbon ini setara dengan mengambil satu juta mobil bensin dari jalanan. Tetapi, hal ini tergantung pada pipa yang nantinya dibangun untuk mengangkut CO2 sampai ke ladang minyak dan gas tua yang kosong di Laut Utara di mana karbon itu akan disimpan.
Pembroke Bekerja Sama dengan Dragon LNG
Hal yang sama juga akan dilakukan Dragon LNG. Rencananya, emisi karbon dari pembangkit listrik Pembroke akan dipompa melintasi muara Milford Haven untuk dicairkan dan dimasukkan ke kapal di terminal gas yang dimiliki Dragon LNG.
Proyek pipa Must (Multi-Utility Service Transit) ini akan membawa limbah panas dari pembangkit listrik untuk membantu mengurangi emisi yang terlibat dalam operasi terminal LNG. Pipa ini juga dapat mengangkut hidrogen di masa depan.
Skema ini telah dibangun sebelum akhir dekade ini dengan studi teknik yang sedang berlangsung. Studi ini didanai oleh pemerintah Inggris.
Direktur Pelaksana Dragon LNG Simon Ames mengatakan perusahaan akan bekerja sama dengan badan pengatur dan lingkungan untuk melakukan proyek ini dengan cara yang baik. Hal ini karena pipa proyek ini akan melintasi rute pengiriman yang sibuk dan area konservasi khusus laut Eropa.
"Kami ingin sepenuhnya melindungi lingkungan [lokal] tetapi berurusan dengan perubahan iklim berarti kami harus menghubungkan bisnis ini bersama-sama," ujar Ames.
Richard Little mengatakan jika skema tersebut terbukti berhasil, harapannya adalah untuk mereplikasinya di hotspot industri lain di seluruh Wales Selatan, seperti Port Talbot, Cardiff, dan Newport. Di sana juga aka dibangun pipa-pipa untuk pengiriman CO2.
Proyek ini adalah bagian dari rencana South Wales Industrial Cluster (SWIC) yang lebih luas. Selain itu, proyek tersebut juga melibatkan industri besar yang bertanggung jawab atas sekitar 40% dari total emisi gas rumah kaca (GRK) di Wales.
Menurut Little, mereka harus bekerja sama untuk memetakan dan memangkas emisi karbon secara massal daripada melakukan upaya dekarbonisasi sendiri-sendiri dan berinvestasi terlalu besar untuk penyimpanan karbon.