Petrobras akan Investasi US$1,5 M untuk Teknologi Dekarbonisasi

Dok. Petrobras
Petrobras dan para mitranya akan menginvestasikan sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp 23,25 triliun untuk mengimplementasikan teknologi dekarbonisasi di salah satu ladang minyak mereka.
Penulis: Hari Widowati
21/2/2024, 12.21 WIB

Petrobras dan para mitranya akan menginvestasikan sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp 23,25 triliun untuk mengimplementasikan teknologi dekarbonisasi di salah satu ladang minyak mereka. Chief Executive Officer (CEO) Petrobras Jean Paul Prates mengatakan perusahaan membuat proyek percontohan untuk teknologi pemisahan minyak dan gas bertekanan tinggi yang dikenal sebagai HISEP.

Proyek tersebut akan mulai efektif pada akhir tahun 2028 di ladang Mero, Santos Basin. Menurut perusahaan migas milik pemerintah Brasil ini, HISEP akan mengurangi emisi karbon dengan menyuntikkan kembali karbondioksida (CO2) ke dalam reservoir.

Menurut laporan Reuters, ladang minyak Mero dioperasikan oleh Petrobras dalam kemitraan dengan Shell Plc, TotalEnergies Prancis, CNPC China, CNOOC, dan Pre-Sal Petroleo SA-PPSA. Jika terbukti berhasil, teknologi ini dapat diterapkan di ladang minyak lainnya, sehingga dapat menurunkan emisi karbon perusahaan.

Pada 2 Januari lalu, Petrobras telah menandatangani kontrak dengan perusahaan FMC Technologies do Brasil, anak perusahaan TechnipFMC. TechnipFMC memenangkan tender untuk kontrak Rekayasa, Akuisisi, Konstruksi dan Instalasi (iEPCI) terintegrasi, serta untuk melakukan pengujian untuk mengembangkan teknologi HISEP

Teknologi untuk pemisahan minyak dan gas di dasar lautan dan injeksi ulang gas yang kaya akan CO2 ke dalam reservoir ini telah dipatenkan oleh Petrobras. Proyek Mero 3, yang terletak di Santos Basin, akan menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi ini.

Teknologi HISEP dikembangkan di Cenpes, Pusat Penelitian Petrobras, untuk menambah nilai pada ladang dengan kandungan Rasio Gas-Minyak (RGO) dan CO2 yang tinggi. Teknologi ini memungkinkan pemisahan gas ikutan yang diproduksi, dengan memindahkan sebagian proses pemisahan dari kilang pengolahan FPSO (Floating Production Storage and Offloading) ke dasar laut.

Halaman: