Badan Geologi Akan Selidiki Potensi CCS di Perut Bumi di Sekitar IKN

IESR
Carbon Capture Storage atau CCS
Penulis: Rena Laila Wuri
1/3/2024, 18.41 WIB

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan penelitian potensi penyimpangan emisi karbondioksida atau Carbon Capture Storage (CCS) di perut bumi di Pulau Kalimantan. Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Edi Slameto mengatakan Kalimantan menjadi prioritas selanjutnya untuk mencari potensi CCS di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Saya rasa di roadmap kami juga sudah masuk ya,” kata Edi dalam Konferensi Pers Badan Geologi Penyelidikan Sumber Daya Geologi CCS di Cekungan Sedimen Indonesia secara virtual, Jumat (1/3).

Edi mengatakan penelitian di Kalimantan akan dimulai pada 2025. Badan Geologi akan menyelesaikan terlebih dahulu cekungan-cekungan yang sudah di temukan di Jawa dan Sumatra. “Kemungkinan tahun depan. Kita akan kerjakan tahun depan kalau tidak salah,” ucapnya.

Badan Geologi saat ini sedang melakukan penelitian di delapan cekungan yang berpotensi dalam penyimpanan emisi CO2.  Kedelapan cekungan tersebut merupakan cekungan non produksi. Cekungan tersebut antara lain cekungan Bengkulu, Rawas, Mengkarang, Mentawai, Ombilin, Batang Natal, Sibolga, dan Woyla.

Edi kembali menegaskan tahun depan Badan Geologi akan bisa bergeser ke Kalimantan untuk menjadi prioritas penelitian berikutnya.

Sementara itu, cekungan yang sudah selesai diteliti di Pulau Jawa memiliki potensi penyimpanan karbon 1.225 Giga ton. Temuan tersebut berdasarkan riset yang dilakukan tahun 2023 dengan status belum berproduksi.

Berikut ini cekungan yang telah dipetakan:

  • Cekungan Jawa Timur Selatan (South-East Java Basin). Ini merupakan cekungan antargunung (intermontane basin) yang berada di Provinsi Jawa Timur Bagian Selatan. Cekungan sedimen dengan kedalaman hingga 5 km, tebal reservoir saline aquifer mencapai 1,2 km, dan memiliki sumber daya geologi teoritis penyimpanan karbon 392 Giga ton.
  • Cekungan Jawa Tengah Selatan (South-Central Java Basin), berada di Provinsi Jawa Tengah bagian Selatan. Cekungan antargunung ini memiliki tebal sedimen mencapai 5 km dengan tebal reservoir saline aquifer rata-rata 1 km, dan sumber daya geologi teoritis penyimpanan karbon 69 Giga ton.
  • Cekungan Banyumas, merupakan cekungan antargunung yang berada di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Cekungan sedimen dengan kedalaman hingga 6 km, tebal reservoir saline aquifer mencapai 1,6 km, dan sumber daya geologi teoritis penyimpanan karbon 209 Giga ton.
  • Cekungan Jawa Barat Selatan (South-West Java Basin), berada di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan. Cekungan antargunung ini memiliki tebal reservoir saline aquifer mencapai 1 km dan sumber daya geologi teoritis penyimpanan karbon 190 Giga ton.
  • Cekungan Bogor, berada di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Cekungan busur belakang (Back-Arc basin) ini memiliki tebal reservoir saline aquifer mencapai 1,2 km dan sumber daya geologi teoritis penyimpanan karbon 365 Giga ton.

Namun, Edi mengatakan riset potensi CCS tersebut masih bersifat global. Pasalnya, masih dibutuhkan riset lainnya seperti aman tidaknya bagi air tanah, jalur sesar gempa bumi, dan parameter lainnya.

Reporter: Rena Laila Wuri