Perubahan Iklim dan Pemanasan Global Dorong Kenaikan Harga Pisang

ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.
Pembeli memilih buah pisang yang dijual di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (24/3/2023).
Penulis: Hari Widowati
14/3/2024, 16.03 WIB

Ekonom Senior di Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) Pascal Liu mengatakan harga pisang akan menjadi lebih mahal karena perubahan iklim. Dampak iklim menimbulkan ancaman besar terhadap pasokan dan memperparah penyebaran penyakit pada tanaman pisang.

Forum Pisang Dunia atau World Banana Forum menyelenggarakan pertemuan di Roma, Italia untuk membahas tantangan-tantangan tersebut.

Beberapa toko di Inggris baru-baru ini mengalami kekurangan pisang akibat badai laut. Pisang yang bergizi dan lezat merupakan buah yang paling banyak diekspor di dunia. Inggris mengimpor sekitar 5 miliar pisang setiap tahun. Sekitar 90% dari pisang impor itu dijual melalui supermarket-supermarket besar.

Pekan lalu, terjadi kelangkaan pisang di beberapa supermarket di Inggris. Menurut para peritel, kelangkaan pisang disebabkan oleh badai di laut, yang menunda pasokan. Harga 1 kilogram (kg) pisang di supermarket seperti Aldi dan Tesco sekitar 0,9 poundsterling (Rp 17.900). 

"Sebagian besar konsumen tidak akan menyadarinya. Rantai pasokan berfluktuasi tetapi Inggris sebenarnya cukup baik dalam menyangga efek-efek seperti itu," ujar Profesor Dan Bebber dari University of Exeter, yang telah mempelajari upaya-upaya untuk membuat pisang lebih berkelanjutan, seperti dikutip BBC News, Rabu (13/3).

Menurutnya, pusat-pusat pematangan dapat mempercepat atau memperlambat laju pematangan pisang saat komoditas itu tiba. Hal ini membantu menahan fluktuasi pasokan di pasar.

Meskipun pasokan pisang dapat mengatasi peristiwa cuaca jangka pendek seperti ini, para ahli mengkhawatirkan meningkatnya ancaman dari suhu Bumi yang semakin memanas, dan penyakit yang menyebar sebagai akibatnya.

Halaman: