International Day of Forests atau Hari Hutan Sedunia jatuh pada hari ini, Kamis (21/3). Pada tahun ini, tema Hari Hutan Sedunia adalah "Hutan dan Inovasi".
Namun, semangat Hari Hutan masih tak mampu menghentikan penyusutan tutupan hutan alam (deforestasi) yang masih terjadi di dunia.
Menurut laporan Forest Pathways 2023 yang baru dari World Wildlife Fund (WWF) dan Forest Declaration Assessment, deforestasi global mencapai 6,6 juta hektar pada 2022. Dari jumlah tersebut, kehilangan hutan tropis primer sebesar 4,1 juta hektar. Sebanyak 96% diantaranya terjadi di daerah tropis.
“Tidak mungkin untuk membalikkan kehilangan alam, mengatasi krisis iklim dan mengembangkan ekonomi berkelanjutan tanpa hutan," kata WWF Global Forests Lead, Fran Price dikutip dari laman resmi WWF, Kamis (21/3).
Potret Hutan di Indonesia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan luas kawasan hutan Indonesia mencapai 63% atau setara dengan 187 juta hektar (ha) dari luas daratan Indonesia. Jumlah tersebut sudah mengalami penurunan sejak beberapa dekade terakhir, di mana banyak terjadi deforestasi.
Deforestasi terjadi akibat adanya kegiatan eksploitasi dan pembukaan lahan yang membuat berkurangnya kawasan hutan. Namun, KLHK mengklaim deforestasi di Indonesia pada 2021-2022 menjadi yang terendah sepanjang sejarah.
Berdasarkan data KLHK per Januari 2024, deforestasi neto Indonesia pada 2021-2022 sebesar 104 ribu hektare. Jumlah itu memperlihatkan penurunan jika dibanding periode 2020-2021 yang mencapai 113,5 ribu hektare.
Adapun deforestasi tertinggi terjadi pada periode 1996 sampai 2000, sebesar 3,5 juta hektare per tahun. Sedangkan sepanjang periode 2002-2014 tercatat 0,75 juta hektare per tahun, dengan titik terendah laju deforestasi terjadi pada 2022 sebesar 104 ribu hektare.
Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengatakan angka deforestasi pada 2022 menjadi terendah sejak 20 tahun terakhir.
“Kita Indonesia ini gak main-main kalau deforestasi. Penurunannya 65% dari tahun lalu ke tahun sebelumnya ke tahun 2022,” kata Siti, Senin (22/1).
Berbeda dengan KLHK, Badan Informasi Geospasial (BIG), menyatakan luas hutan Indonesia pada 2022 mencapai 102,53 juta hektare (ha). Angka itu berkurang sekitar 1,33 juta ha atau turun 0,7% dibanding 2018.
Selama 2018-2022, hutan yang hilang paling banyak berada di Pulau Kalimantan. Dalam periode tersebut, pengurangan luas hutan di Kalimantan mencapai 526,81 ribu ha.
Luas hutan juga berkurang di semua pulau besar lainnya, dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Upaya Pemerintah Tekan Laju Deforestasi
Adapun pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengurangi laju pengurangan hutan atau deforestasi. Komitmen ini tercatat dalam dokumen Enchanced Nationally Determined Contribution (ENDC) September 2022.
Menurut dokumen tersebut, dalam skenario kondisi normal (business as usual), selama periode 2021-2030 Indonesia diproyeksikan mengalami deforestasi rata-rata 820 ribu ha/tahun. Namun, dalam ENDC, pemerintah menargetkan deforestasi 2021-2030 akan turun sekitar 56% menjadi rata-rata 359 ribu ha/tahun dengan usaha sendiri.
Jika ada bantuan internasional, pemerintah bahkan menargetkan laju deforestasi bisa turun 78% menjadi rata-rata 175 ribu ha/tahun.