Earth Day atau Hari Bumi diperingati setiap tanggal 22 April oleh warga di seluruh dunia. Planet vs Plastic atau Bumi Lawan Plastik, menjadi tema Hari Bumi tahun ini.
Dilansir dari Earthday.org, tema tersebut diambil untuk menyerukan risiko kesehatan akibat penggunaan plastik. Earthday.org mengajak orang-orang di dunia untuk berkomitmen mengakhiri penggunaan plastik demi kesehatan manusia dan bumi, dengan menekan pengurangan 60% produksi semua plastik pada tahun 2040.
“Kampanye Planet vs. Plastik adalah seruan untuk mengangkat senjata, sebuah tuntutan agar kita bertindak sekarang untuk mengakhiri momok plastik dan menjaga kesehatan setiap makhluk hidup di planet kita,” President Earthday.org Kathleen Rogers dalam keterangan tertulis dikutip Senin (22/4).
Menurut Program Lingkungan PBB atau UNEP, orang-orang di dunia menghasilkan 400 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Angka itu meningkat 19.000% dalam satu abad terakhir.
Perkiraan itu mengacu pada sebuah studi yang diprakarsai lembaga amal lingkungan World Wildlife Fund (WWF) International pada tahun 2019. WWF menyebut bahwa polusi plastik begitu mencemari lingkungan sehingga manusia berpotensi menelan lima gram plastik per minggu, atau setara dengan berat satu kartu kredit plastik.
Sejarah dan Asal Usul Hari Bumi
Berakar dari gerakan lingkungan yang dilakukan oleh sekelompok orang, Hari Bumi menjadi simbol global bagi kepedulian terhadap alam. Sejarah Hari Bumi dimulai pada tahun 1970.
Senator AS bernama Gaylord Nelson bersama dengan Senator Pete McCloskey dan advokat lingkungan Denis Hayes, melakukan kampanye mengenai lingkungan di universitas-universitas saat itu. Nelson dan temannya menyerukan agar semua orang Amerika mengambil sikap untuk lingkungan berkelanjutan.
Ide ini muncul setelah Nelson menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran tahun 1969 di Santa Barbara, California. Pada 22 April 1970, 20 juta orang Amerika turun ke jalan, taman, dan auditorium untuk berdemonstrasi untuk lingkungan yang sehat dan berkelanjutan dalam demonstrasi pantai-ke-pantai besar-besaran. Ribuan perguruan tinggi dan universitas mengorganisir protes terhadap kerusakan lingkungan.
Dikutip dari Earthday.org, Nelson merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda. Denis Hayes direkrut untuk mengatur pengajaran di kampus dan menyebarkan ide tersebut ke masyarakat yang lebih luas.
Mereka memilih tanggal 22 April, hari kerja yang jatuh di antara Liburan Musim Semi dan Ujian Akhir, untuk memaksimalkan partisipasi siswa yang terbesar.
Hari Bumi pertama berujung pada pembentukan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat dan disahkannya undang-undang lingkungan hidup pertama lainnya, termasuk Undang-undang Pendidikan Lingkungan Hidup Nasional, Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Undang-Undang Udara Bersih. Dua tahun kemudian kongres mengesahkan UU Air Bersih.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dilansir dari Kompas.id, proyeksi timbulan sampah plastik di Indonesia terus meningkat dalam hampir sedekade terakhir.
Hal ini sejalan dengan proyeksi timbulan sampah umum nasional yang juga terus bertambah selama periode yang sama.