KLHK Pantau Kualitas Air RI di 15.065 Titik, Akan Dibahas di WWF ke-10

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz
Sejumlah wisatawan mancanegara menyusuri persawahan saat liburan di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali, Jumat (12/4/2024). Objek wisata tersebut menjadi salah satu lokasi kunjungan delegasi World Water Forum (WWF) pada 18-25 Mei dan saat ini masih dalam persiapan pembenahan infrastruktur yang sudah mencapai 70 persen.
24/4/2024, 11.26 WIB

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memanta kualitas air di 15.065 titik yang tersebar di Indonesia. Peningkatan kualitas air akan menjadi topik yang dibahas pada World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada  18-24 Mei 2024.

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Sigit Reliantoro mengatakan titik pemantauan kualitas lingkungan yang berasal dari pemerintah daerah meningkat pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Belum ada di Indonesia yang seekstensif ini pengukuran untuk kualitas air," kata Sigit dalam keterangan persnya, dikutip Rabu (24/4).

Ia mengatakan titik pemantauan itu dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk provinsi, titik pemantauan tersebut meningkat 2,12 persen dari 2022, sementara titik pemantauan kabupaten/kota naik 5,37 persen dari periode tahun sebelumnya.

Hasil pemantauan memperlihatkan gambaran kondisi kualitas di beragam sungai di Indonesia. Berdasarkan data KLHK, Indeks Kualitas Air pada 2023 mencapai 54,59 poin atau mengalami kenaikan dari 53,88 poin pada tahun sebelumnya.

Sigit mengatakan, hasil pemantauan di 812 titik ditambah dengan data pantauan pemerintah daerah di 5.157 titik memperlihatkan 18 persen titik mengalami perbaikan kualitas air pada 2023. Sebanyak 67 persen tidak mengalami perubahan kualitas dan 15 persen mengalami penurunan.

"Kami berterima kasih kepada provinsi Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Utara dan Banten yang menunjukkan peningkatan tren perbaikan kualitas sungai," ucapnya.

Jadi Topik WWF ke-10

Pemantauan kualitas air merupakan salah satu isu yang diusung Indonesia dalam WWF ke-10 yang diselenggarakan di Bali pada 18-24 Mei 2024. Isu kunci yang diusung termasuk penilaian kualitas air dan kesehatan ekosistem.

Indonesia akan memaparkan sistem pemantauan kualitas air, salah satunya Onlimo yang digunakan untuk penghitungan Indeks Kualitas Air.

Peningkatan kualitas air juga akan menjadi salah satu topik yang dibahas untuk menjadi pembelajaran bersama negara-negara yang mengikuti WWF ke-10. Hal itu megingat Indonesia sudah melakukan berbagai upaya peningkatan seperti pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal dan unit usaha kecil serta ekoriparian.

Untuk diketahui, World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10.

Reporter: Rena Laila Wuri