Pusat Kota Jakarta Lebih Gelap Akhir Pekan Kemarin, Ada Apa?

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Suasana kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) saat Earth Hour di Jakarta, Sabtu (23/3/2024). Pemadaman lampu selama 90 menit di kawasan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman perubahan iklim sekaligus kampanye untuk menghemat energi.
29/4/2024, 08.54 WIB

Pemerintah DKI Jakarta melakukan aksi pemadaman lampu di  di sejumlah lokasi dan gedung di Jakarta selama satu jam pada Sabtu (27/4) mulai pukul 20.30 WIB sampai 21.30 WIB. Aksi pemadaman lampu ini alam rangka upaya menghemat energi dan mengurangi emisi karbon di Jakarta.

Dalam aksi tersebut, lampu-lampu penerangan di beberapa jalan protokol, gedung-gedung milik swasta, gedung komersial, pusat perbelanjaan, restoran, hotel dan apartemen menjadi gelap selama 60 menit.

Pemadaman juga dilakukan di ikon-ikon Kota Jakarta seperti Monumen Nasional (Monas), Patung Selamat Datang Bundaran HI hingga Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, kecuali di rumah sakit, Puskesmas, klinik dan lain sebagainya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto,  mengatakan aksi ini  mampu menurunkan kadar emisi karbon sebesar 70,67 ton. 

"Aksi ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menyosialisasikan target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada tahun 2030," ujar Asep dikutip dari Antara, Senin (29/4).

Akan Kembali Dilakukan

 Menurut hasil perhitungan, pemadaman lampu pada Sabtu (27/4) menunjukkan terjadi penghematan konsumsi listrik sebesar 83 MWh yang merupakan selisih beban listrik antara jam 20.30 WIB dan 21.30 WIB. Dengan penghematan ini, diperoleh penghematan materiil sebesar Rp120.121.280 dihitung berdasarkan penghematan listrik sebesar 83 MWh dengan harga Rp1.444,70 per KWh.

Asep mengatakan, angka-angka itu menunjukkan bahwa aksi hemat energi memiliki dampak yang signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan penghematan biaya. Karena itu, program ini akan terus dijalankan beberapa kali dalam satu tahun.

Dia berharap warga Jakarta dapat membudayakan hemat energi dalam kesehariannya. Asep juga mengajak seluruh warga Jakarta untuk ikut berpartisipasi dalam "Aksi Hemat Energi dan Pengurangan Emisi Karbon" ini dengan melakukan beberapa langkah sederhana di rumah. 

"Dengan aksi hemat energi yang dilakukan secara konsisten, kita dapat menciptakan Jakarta yang lebih bersih dan berkelanjutan," kata Asep.

Menurut data International Energy Agency (IEA), emisi karbon dioksida terkait penggunaan energi fosil atau energy-related CO2 emissions secara global mencapai 37,4 gigaton pada 2023.

Volumenya meningkat 1,1% dibanding 2022 (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru seperti terlihat pada grafik.