ExxonMobil tengah mengembangkan teknologi untuk menangkap karbon dioksida atau CO2 langsung dari atmosfer. Namun teknologi ini masih terlalu mahal untuk diaplikasikan secara global.
CEO Exxon Darren Woods mengatakan bahwa teknologi penangkapan karbon dari udara langsung memiliki potensi jangka panjang yang besar sebagai alat untuk mengatasi perubahan iklim. Namun saat ini biaya dari teknologi ini masih sangat mahal, berkisar antara US$ 600-1.000 per ton.
“Jika Anda mencoba menerapkan hal ini pada tantangan emisi yang dihadapi planet ini, dunia tidak akan mampu membayarnya,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC.com, Selasa (30/4). “Kami fokus pada bagaimana kami dapat membuat teknologi ini dengan biaya yang terjangkau”.
Exxon telah meluncurkan proyek percontohan di Baytown, Texas, untuk menguji kelayakan proses penangkapan CO2 dari udara langsung miliknya. Woods mengakui bahwa teknologi ini masih terlalu mahal untuk dikembangkan secara global, bahkan meski Exxon menurunkan biayanya sebesar 50%.
Namun jika Exxon berhasil maka akan menunjukkan nilai dari konsep teknologi yang dikembangkan ini dan mendorong pengembangan lebih lanjut.
“Harga yang harus dibayar harus turun menjadi sekitar US$ 100 per ton karbon yang ditangkap agar teknologi ini dapat menjadi alat yang layak untuk melawan perubahan iklim,” kata Woods. “Emisi atmosfer sangat encer dan memerlukan sejumlah besar udara untuk diproses guna menghilangkan satu ton CO2”.
“Ini adalah tantangan yang sulit untuk dipecahkan dan saya tidak berpura-pura bahwa kitalah yang akan menyelesaikannya,” kata Woods. “Tetapi saya yakin bahwa kami akan memberikan segalanya, menerapkan kemampuan kami.”
“Lusinan universitas dan perusahaan selain Exxon berupaya untuk membuat penangkapan udara langsung dapat ditingkatkan skalanya,” kata Woods. “Terlepas dari siapa yang berhasil menerobos, Exxon akan memainkan peran utama di pasar”.
“Setelah kita memiliki teknologi yang mampu mencapai tingkat biaya yang tepat, Anda akan memerlukan penerapan global dalam skala besar,” kata Woods.
“Saya menduga bahwa teknologi yang diperlukan di masa depan, yaitu penangkapan udara langsung dengan biaya lebih rendah, akan berbeda dari apa yang kita miliki saat ini dan akan memerlukan beberapa kemampuan teknis yang kita miliki.”
Exxon juga merupakan pemain terdepan dalam upaya meningkatkan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon, sebuah proses berbeda yang menghilangkan aliran emisi dengan konsentrasi lebih tinggi dari proses industri.
Perusahaan minyak ini sedang membangun jaringan pipa dan penyimpanan di sepanjang Gulf Coast, dengan tiga kontrak ditandatangani untuk menghilangkan emisi dari operasi CF Industries, Nucor dan Linde.
Penangkapan karbon dan penangkapan udara langsung merupakan alat kontroversial untuk mengatasi perubahan iklim. Teknologi ini mahal dan sulit untuk diukur; sejauh ini, sangat sedikit proyek yang mencapai tahap investasi akhir.
Badan Energi Internasional menggambarkan penangkapan karbon sebagai hal yang “penting” untuk mencapai emisi global net-zero pada tahun 2050, namun industri minyak dan gas perlu membuktikan bahwa teknologi tersebut dapat beroperasi dalam skala besar.
IEA juga telah memperingatkan industri agar tidak terlalu bergantung pada teknologi sebagai solusi perubahan iklim.