Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Masuk 10 Besar Terburuk

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Situs pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta pada Senin (6/5) pagi ini berada di urutan kedelapan terburuk di dunia dengan angka 132.
Penulis: Hari Widowati
6/5/2024, 10.46 WIB

Situs pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta pada Senin (6/5) pagi ini berada di urutan kedelapan terburuk di dunia dengan angka 132. Indeks tersebut masuk dalam kategori tidak sehat dengan nilai konsentrasi polusi udara PM2.5 sebesar 48 mikrogram per meter kubik.

Indeks tersebut menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta tidak sehat karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif. Indeks tersebut juga menunjukkan bahwa kualitas udara yang buruk bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan maupun nilai estetika.

Kota dengan kualitas udara terburuk pada pagi ini adalah Delhi, India dengan indeks AQI di angka 182. Chiang Mai, Thailand berada di posisi kedua dengan angka 167. Kathmandu, Nepal berada di urutan ketiga dengan angka 165.

Lahore, Pakistan di urutan keempat dengan angka 163. Ho Chi Minh City, Vietnam berada di urutan kelima dengna angka 158. Beijing, Cina berada di urutan keenam dengan angka AQI 156. Chengdu, Cina di urutan ketujuh dengan 137.

Jakarta, Indonesia di urutan kedelapan dengan indeks 132. Bangkok, Thailand di urutan kesembilan dengan angka 123. Sementara itu, Dhaka, Bangladesh di urutan kesepuluh dengan indeks 120.

Kategori udara yang baik menurut IQAir tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia maupun hewan, serta tidak berpengaruh pada tumbuhan ataupun nilai estetika dengan rentang indeks 0-50.

Kemudian, kategori sedang adalah kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang indeks 51-100.

Kategori udara sangat tidak sehat dengan rentang indeks sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, kategori berbahaya dengan indeks 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Water Mist untuk Menurunkan Polusi

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono sebelumnya menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan pemasangan generator bertekanan tinggi untuk menyemprotkan butiran air (water mist generator) ke udara sebagai upaya untuk menurunkan polusi.

"Kan tetap saja tahun depan masih ada berulang musim panas. Justru saya meminta pada kesempatan ini 'water mist' ditambah sehingga nanti saat musim kemarau (tiba) musim depan itu sudah (banyak). Setiap gedung tinggi harus ada water mist," kata Heru, di Jakarta, pada 23 November lalu.

Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara (Satgas PPU) Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyebutkan, hingga 17 November 2023 jumlah "water mist generator" yang terpasang sebanyak 177 unit di 143 gedung-gedung pemerintah maupun swasta.

Reporter: Antara