Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan bakal hadir untuk membuka pertemuan forum air terbesar di dunia, World Water Forum (WWF) ke-10, yang akan digelar pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. Pada perhelatan tersebut, Indonesia juga akan merealisasikan kerja sama dengan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk groundbreaking pembangunan International Mangrove Research Center (IMRC) di Pulau Kura-kura, Bali.
"Presiden akan hadir. Detail acaranya juga sudah siap semua. Nanti sekaligus akan groundbreaking di Pulau Kura-kura," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, di Badung, Bali, Selasa (14/5).
Pusat Penelitian Mangrove Internasional (IMRC) bertujuan untuk membantu meningkatkan penelitian, inovasi, dan pertukaran pengetahuan mengenai mangrove di level global. Inisiatif ini sejalan dengan Mangrove Breakthrough yang disepakati dalam KTT Aksi Iklim Dunia COP28 pada 2 Desember 2023.
Pembangunan IMRC di Bali akan mendukung berbagai inisiatif restorasi dan konservasi mangrove di Indonesia. Misalnya, proyek mangrove untuk ketahanan pesisir yang berfokus pada penguatan kebijakan dan lembaga dalam mengelola dan merehabilitasi mangrove secara berkelanjutan. Proyek ini juga akan meningkatkan berbagai peluang mata pencaharian bagi masyarakat pesisir.
Luhut mengatakan, groundbreaking IMRC mengambil momentum gelaran WWF ke-10 sebagai tonggak untuk menunjukkan kepada dunia terkait komitmen dan kontribusi-kontribusi nyata Indonesia di bidang tata kelola sumber daya air. Dalam WWF ke-10, Indonesia diharapkan menjadi role model bagi negara-negara lain karena keberhasilannya mengelola sumber daya air.
Indonesia merupakan negara ketiga di Asia setelah Jepang dan Korea Selatan yang dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan WWF ke-10. Forum air ini akan menghadirkan tiga proses utama, yakni tematik, regional, dan politik. Selain itu, ada enam subtema yang sejalan dengan hasil pembahasan Konferensi Air Dunia di New York, Amerika Serikat pada 2023.