CEO SpaceX sekaligus Tesla, Elon Musk, masih enggan membangun pabrik mobil listrik Tesla di Indonesia. Padahal, dia baru saja meluncurkan Starlink di Tanah Air.
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, di sela perhelatan world Water Forum (WWF) ke 10, Senin malam (21/5).
Dia mengatakan, Elon Musk telah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Dia sangat mengapresiasi pertemuan yang sangat bersahabat tersebut.
Luhut mengatakan, terdapat sejumlah investasi yang akan dijajaki Elon Musk yaitu di sektor baterai hingga Pusat Kecerdasan Buatan. Namun demikian, Elon Musk masih enggan untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.
Menurut Luhut, keputusan tersebut dipengaruhi oleh kondisi pasar Tesla yang masih anjlok di berbagai negara di dunia. Hal itu mengakibatkan produksi Tesla masih oversupply atau kelebihan pasokan.
Luhut mengatakan, Elon Musk bahkan harus mengurangi produksi di sejumlah pabriknya di Cina, Meksiko, dan Jerman. Dengan demikian, Elon Musk masih melihat kondisi pasar terlebih dahulu untuk kembali ekspansi membangun pabrik di seluruh dunia.
"Jika pasar lebih tenang, saya kira nanti Indonesia bisa jadi alternatif yang sangat baik," kata Luhut.
Hasil Pertemuan dengan Jokowi
Sementara itu, Presiden Jokowi mengapresiasi Musk atas keikutsertaannya sebagai pembicara di forum tersebut dan membahas pentingnya pengelolaan air. Presiden Jokowi juga mengundang Musk untuk mengembangkan lebih lanjut investasinya di Indonesia, yang mencakup perusahaan-perusahaan seperti SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring.
"Pak Musk, Indonesia saat ini sedang menjalani percepatan transformasi digital nasional dan membuka banyak potensi investasi di sektor infrastruktur, teknologi pemerintahan, ekonomi digital, dan masyarakat digital,” ujar Jokowi.
Terkait dengan kerja sama Starlink yang telah berjalan, Jokowi berharap Starlink dapat bersinergi dengan penyedia internet di Indonesia untuk menyediakan akses internet yang terjangkau. Starlink juga diharapkan mengutamakan perlindungan konsumen, memberikan harga yang lebih murah untuk penggunaan layanan publik termasuk di puskesmas hingga sekolah terpencil di Indonesia.
Sementara itu Elon Musk menyatakan kehormatannya bisa berpartisipasi dalam forum tersebut dan merasa senang bisa berada di Bali. "Kami berharap dapat menyediakan konektivitas Starlink untuk mendukung fasilitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia,” kata Musk.
Menurut laporan Trend Force yang dilansir dari Visual Capitalist, Tesla masih merajai posisi kendaraan listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) pada 2023 dengan pangsa pasar sebesar 19,9%.