PTPP Rampungkan Gedung BSI Banda Aceh dengan Konsep Green Building

Dok. PTPP
PT PP Tbk (PTPP), badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi, meresmikan tuntasnya pembangunan Proyek Landmark BSI Aceh yang berkonsep green building di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Green building pertama di Aceh itu mampu menghemat listrik 560.000 kWh per tahun.
Penulis: Hari Widowati
3/6/2024, 07.00 WIB

PT PP Tbk (PTPP), badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi, meresmikan tuntasnya pembangunan Proyek Landmark BSI Aceh yang berkonsep green building di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Green building atau bangunan hijau pertama di Aceh itu mampu menghemat listrik 560.000 kWh per tahun.

Peresmian Landmark BSI Aceh dilakukan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine sebagai bentuk simbolis, pada Minggu (2/6). Penjabat Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Wali Nangroe Aceh PYM Tengku Malik Mahmud Al Haythar, Komisaris Utama BSI Muliaman D. Hadad, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, dan Direktur Utama PTPP Novel Arsyad juga hadir dalam peresmian tersebut.

Pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh ini memiliki nilai kontrak senilai Rp 324,67 Miliar dengan masa pelaksanaan selama 17 bulan. Proyek ini merupakan proyek konstruksi terintegrasi rancang bangun seluas 17.600m2.

Proyek Gedung Landmark BSI Aceh ini adalah gedung tertinggi pertama dengan tinggi 46.5 meter yang memiliki basement dua lantai di Kota Banda Aceh. Gedung ini juga menjadi gedung bank syariah pertama di Indonesia dengan konsep Green Building Gold.

Mampu Menghemat Penggunaan Energi dan Air

Menurut Dirut PTPP Novel Arsyad, penerapan green building pada Gedung Landmark BSI Aceh meliputi penghematan energi dan air. Gedung ini memanfaatkan solar panel sebesar 37,4 kWp, kaca selubung bangunan double glass dan high performance.

Selain itu, Gedung BSI Aceh memanfaatkan sistem AC yang hemat energi dengan nilai coefficient of performance (COP). Novel menyebutkan, pemanfaatan lampu LED yang efisien energi memiliki nilai daya total lebih rendah 77,25% dari standar maksimum SNI. Gedung itu juga memanfaatkan air alternatif, seperti air hujan dan air daur ulang untuk menyiran taman dan toilet.

"Usaha-usaha tersebut menghasilkan penghematan energi sebesar ±30% dari bangunan konvensional yang tidak menerapkan green building atau menghemat ±560.000 kWh setiap tahun," ujar Novel, dalam siaran pers, Minggu (2/6). Gedung BSI Aceh mampu menghemat biaya operasional kurang lebih Rp625,52 juta setiap tahun dan menghemat air bersih sebesar 65% dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan Aceh menjadi pionir dan pelopor dalam pengembangan syariat islam khususnya keuangan syariah di Indonesia. Ia mengapresiasi pembangunan Gedung Landmark Tower BSI Aceh. “Semoga bangunan BSI Aceh ini menjadi bangunan yang bermanfaat dan bermanfaat dalam pengembangan keuangan syariah di Indonesia,” ujar Wapres Ma'ruf.

Novel mengapresiasi sinergi BUMN yang solid antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan PTPP dalam pembangunan Gedung Landmark BSI Aceh. "Proyek Gedung Landmark BSI Aceh ini adalah proyek gedung tertinggi pertama di Aceh yang mengusung konsep green building dengan sertifikasi gold, tentunya ini menjadi pencapaian dan menambah portfolio yang sangat baik bagi PTPP,” ucap Novel.