Satu dari Enam Penduduk di Dunia Berusia di Atas 65 Tahun pada 2050

ANTARA FOTO/Didik Suhartono/Spt.
Warga lanjut usia merajut di kamarnya di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Griya Wreda Jambangan, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/1/2024). Pemkot Surabaya memberikan perawatan, layanan kesehatan, permakanan, bimbingan keagamaan, kegiatan kebugaran, pelatihan membuat ketrampilan serta berkebun dan lain sebagainya kepada 164 warga lanjut usia yang menempati tempat tersebut.
3/6/2024, 05.52 WIB

Krisis iklim dan populasi penduduk yang menua akan menjadi permasalahan yang dihadapi kota-kota di dunia pada masa depan. Dua poin tersebut menjadi pembahasan dalam Forum Walikota KTT Kota Dunia ke-13 yang diselenggarakan di Singapura

"Pada 2050, satu dari enam orang di dunia akan berusia lanjut 65 ke atas," kata Menteri Pembangunan Nasional dan Penanggung Jawab Integrasi Layanan Sosial Singapura, Desmond Lee, pada pembukaan Forum Walikota KTT Kota Dunia ke-13, di Singapura, Minggu (2/6).

Dia mengatakan, perubahan iklim dan populasi yang menua menjadi dua tantangan mendesak yang harus dihadapi banyak kota di dunia. Singapura bahkan sudah lebih dulu mengalami fenomena tersebut.

"Saat ini, satu dari enam orang sudah berusia 65 tahun ke atas. Jumlah ini akan meningkat menjadi satu dari empat orang
2030," ujarnya.

Dia mengatakan, kita perlu meremajakan rumah dan lingkungan agar para orang lanjut usia atau lansia dapat hidup mandiri dan menua dengan anggun di tahun-tahun emasnya.

Perubahan Iklim

Desmon Lee mengatakan, tantangan kedua adalah krisis iklim yang sudah dialami kota-kota di dunia. Peristiwa cuaca ekstrem menjadi lebih sering terjadi dan intens.

"Ini bukan hanya persoalan lingkungan hidup, namun ancaman," ujarnya.

Dia mengatakan, Singapura juga merupakan negara yang rentan terdampak kenaikan permukaan laut. Singapura merupakan negara kota kepulauan kecil yang terletak di dataran rendah. Pada akhir abad ini, permukaan air laut rata-rata diperkirakan akan naik hingga 1,15 meter atau lebih.

Selain itu, cuaca juga diperkirakan akan menjadi lebih hangat, dengan rata-rata tahunan suhu meningkat antara 0,6 dan 5 derajat Celcius pada akhir abad ini.

"Kami perlu memastikan bahwa infrastruktur kita tahan terhadap banjir dan panas," ujarnya.

Dia mengatakan, tantangan-tantangan ini menggarisbawahi tanggung jawab besar sebagai pemimpin kota. Pemerintah  perkotaan harus membangun bangunan yang ramah usia dan berkelanjutan. Dengan demikian, lingkungan perkotaan akan bertahan selama beberapa generasi.

"Pada saat yang sama, kita harus gesit dan siap beradaptasi terhadap perubahan yang cepat, serta memanfaatkan peluang," ujarnya.

Forum Walikota KTT Kota Dunia ke-13 diselenggarakan pada 2-4 Juni 2024 di Singapura. Forum ini dihadiri 80 walikota dari seluruh dunia.