Archipelago International, grup manajemen hotel swasta yang menaungi 10 brand di Indonesia, dan Dough Lab, perusahaan kukis artisan, mengumumkan kebijakan telur bebas sangkar atau cage-free dalam rantai pasoknya. Dengan demikian, telur yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dihasilkan dari ayam yang diternakkan tanpa sangkar.
Dua perusahaan ternama ini, mengambil keputusan gunakan telur dari ayam bebas sangkar setelah dialog yang dilakukan dengan Act for Farmed Animals. Ini merupakan inisiatif bersama organisasi non-profit Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal untuk mengurangi penderitaan hewan yang diternakkan serta mendorong pilihan makanan yang lebih bijak, welas asih dan berkelanjutan.
“Hal ini merupakan pencapaian besar bagi hewan. Perusahaan yang berkomitmen terhadap kebijakan bebas sangkar membawa standar produksi pangan yang lebih tinggi, mendekatkan kita pada masa depan tanpa praktik paling kejam dalam industri peternakan seperti sistem sangkar ini”, kata Direktur Pelaksana Act for Farmed Animals (AFFA), Among Prakosa, dalam keterangan tertulis, Senin (10/6).
Mengapa Bebas Sangkar Penting?
Indonesia merupakan produsen telur terbesar kedua di dunia, dengan populasi lebih dari 370 juta ayam petelur, mayoritas diantaranya dibesarkan dalam sistem sangkar. Dalam sistem intensif ini, ayam petelur tidak dapat melakukan banyak perilaku alaminya, seperti melebarkan sayap sepenuhnya, mengais dan mematuk tanah, dan bersarang.
Akibat pengurungan yang ekstrem, mereka mengalami tingkat stres dan frustasi yang tinggi dan lebih rentan terhadap penyakit yang menyiksa.
Peternakan bebas sangkar dapat secara signifikan mengurangi penderitaan ayam dan berdampak positif pada konsumen. Studi mengenai salmonella yang dilakukan oleh Otoritas Keamanan Pangan Eropa menemukan prevalensi bakteri ini lebih tinggi di peternakan dengan sistem sangkar dibandingkan di peternakan bebas sangkar.
Kebijakan dari Archipelago International dan Dough Lab ini memiliki estimasi dampak positif yang signifikan terhadap ayam petelur. Dough Lab memiliki potensi untuk memberi dampak positif kepada kurang lebih 1.063 ayam petelur. Archipelago International yang memiliki kurang lebih 45.000 kamar, mampu memberikan dampak positif bagi kurang lebih 150.000 ayam.
“Archipelago International menyadari pentingnya kesejahteraan hewan dalam rantai pasok perusahaan. Kebijakan bebas sangkar, merupakan salah satu bentuk dari komitmennya dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” dikutip dari publikasi resmi Archipelago.
Saat ini, lebih dari 300 komitmen bebas sangkar dari perusahaan telah diterbitkan di Asia dan lebih dari 80 diantaranya perusahaan yang juga beroperasi di Indonesia.
Among mengatakan, AFFA mengundang lebih banyak perusahaan untuk peduli dan memiliki kebijakan yang mengedepankan prinsip kesejahteraan hewan di rantai pasoknya. Perusahaan dapat mengambil bagian dalam salah satu tren keberlanjutan terbesar dan mempunyai peluang sebagai pionir perlindungan hewan dan ketahanan pangan.
Act for Farmed Animals adalah kampanye bersama yang dilakukan oleh NGO Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal untuk mengurangi penderitaan hewan yang diternakkan di Indonesia dan mendorong pilihan makanan yang lebih bijaksana dan lebih welas asih.