PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) bersama dengan ASEAN Center of Excellence on Smart City (ASECH) dan Jimbaran Hijau meresmikan Showcase Nasional Jalan Aspal Plastik di Kawasan Jimbaran Hijau.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Group, Edi Rivai, mengatakan showcase Nasional Aspal Plastik ini merupakan Pusat Pembelajaran bagi pengembangan Aspal Plastik. Showcase ini diharapkan dapat memberikan inspirasi agar diaplikasikan lebih luas di berbagai wilayah di Indonesia.
"Showcase aspal plastik ini akan menjadi Pusat pembelajaran dimana pemangku kebijakan dari berbagai daerah dapat meninjau secara langsung penggunaan sampah plastik bernilai rendah, seperti kresek, sebagai campuran aspal," ujar Edi, Rabu (12/6).
Edi mengatakan, Bali dipilih sebagai lokasi showcase ini karena lokasinya yang strategis. Bali juga memiliki banyak lembaga swadaya masyarakat dan komunitas, serta tersohor sebagai destinasi rekreasi terbaik di dunia, sehingga dapat mendorong peningkatan adopsi inovasi aspal plastik ini di Indonesia.
Selain inovasi infrastruktur, inisiatif aspal plastik ini juga memberikan kontribusi dalam mendukung ambisi Pemerintah untuk mencapai pengurangan sampah di laut hingga 70% pada 2025. Adi memastikan, Chandra Asri Group berkomitmen untuk mendorong penerapan aspal plastik secara berkelanjutan sebagai solusi bagi permasalahan sampah plastik di berbagai wilayah di Indonesia.
"Keberadaan Showcase Nasional Aspal Plastik di Jimbaran, Bali ini akan memberikan kemudahan bagi pemerintah kota dan kabupaten dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mempelajari inovasi aspal plastik ini sehingga dapat diterapkan di lebih banyak area," ujarnya.
Dia mengatakan, inisiatif ini tidak hanya dapat membantu mengurangi beban lingkungan tetapi juga memainkan peran penting dalam upaya membangun infrastruktur kota yang andal dan berkelanjutan. Selain itu, inisiatif ini mendukung visi kota cerdas yang lebih hijau dan efisien," ujarnya.
Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yohanes Ronny, mengatakan penerapan aspal plastik untuk infrastruktur diharapkan mampu menyerap material plastik bernilai rendah dalam jumlah yang banyak.
"Dalam penerapannya membutuhkan beberapa pengujian di laboratorium, mulai dari kendala serta karakteristik dari plastik yang perlu ada batasan sendiri dalam proses pencampuran," ujar Yohanes.
CEO Jimbaran Hijau, Putu Agung Prianta, menyambut antusias kegiatan yang dapat menjadi contoh sukses suatu kolaborasi berbagai stakeholders demi lingkungan yang berkelanjutan khususnya di Bali. Implemenatasi ampal campuran plastik ini menggabungkan antara teknologi dan tantangan pengelolaan limbah yang tidak mudah.
"Melalui pendekatan integratif, kebijakan dan regulasi pemerintah yang mendukung sinergi antar pihak tersebut dapat meningkatkan efektivitas proyek infrastruktur berkelanjutan ini dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya, seperti yang kita lihat sekarang ini ada di kawasan Jimbaran Hijau," ujar Putu Agung.
Dengan mengadopsi aspal plastik, pemerintah kota tidak hanya mendapatkan solusi praktis untuk masalah sampah plastik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas jalan dan efisiensi anggaran. Ini memungkinkan alokasi anggaran yang lebih baik untuk kebutuhan pembangunan lainnya.
Selain itu, penggunaan aspal plastik membuka peluang kerja baru dalam industri pengolahan sampah dan infrastruktur, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Chandra Asri Group berkolaborasi dengan berbagai mitra, sebelumnya telah sukses menggelar 120,8 km aspal plastik dengan mengelola 1.086 ton sampah plastik bernilai rendah di Pulau Jawa.
Inovasi ini telah berhasil memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur dengan menawarkan durabilitas jalan meningkat hingga 40% dan memungkinkan anggaran pemeliharaan yang lebih efisien.
Lebih jauh, penggunaan aspal plastik mendukung upaya pemerintah dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), utamanya pada poin SDG No. 9 dengan mendorong industri dan infrastruktur yang berkelanjutan, SDG No. 11 dengan mendorong pembangunan kota berkelanjutan, dan SDGs No.12 dengan memastikan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.