Polusi Jakarta Tinggi, Sudirman Said Tekankan Transisi Energi dan Mobilitas

KatadataYayasan Udara Anak Bangsa
Sudirman Said menjadi pembicara dalam acara \"Biru Voices Ambassadors 2024\" yang diadakan oleh Yayasan Udara Anak Bangsa atau dikenal dengan Bicara Udara, di Gordy HQ, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, pada Sabtu, (20/7).
23/7/2024, 11.25 WIB

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan penanganan polusi udara penting dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dia menekankan pentingnya transisi energi dan transisi mobilitas untuk mengatasi polusi udara tersebut.

"Bila polusi udara tidak terselesaikan, masalahnya akan menyangkut pada kesehatan, pemborosan, hal-hal yang sifatnya negatif bagi kualitas hidup kita. Kita perlu memanfaatkan masa transisi pemerintahan sebagai pintu masuk untuk memberikan advokasi kepada pembuat kebijakan,” ujar Sudirman Said dikutip dari keterangan pers Selasa (23/7).

Sudirman Said menjadi pembicara dalam acara "Biru Voices Ambassadors 2024" yang diadakan oleh Yayasan Udara Anak Bangsa atau dikenal dengan Bicara Udara, di Gordy HQ, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, pada Sabtu, (20/7). 

Sudirman meniai pentingnya konsistensi kebijakan dan advokasi dari publik. Pasalnya, Kebijakan yang selaras dari pimpinan tertinggi hingga ke bawah sangat diperlukan, mulai dari Presiden, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, serta Kementerian BUMN harus satu visi bersinergi untuk mengatasi masalah polusi udara.

Ia menyebut, beberapa hal yang perlu dilakukan salah satunya adalah dengan mengembalikan kebijakan sesuai dengan rancangan awal untuk melindungi masyarakat. Kemudian, transisi energi dan juga transisi mobilitas perlu dilaksanakan secara konsisten. Jika di perkotaan transportasi umum ditata secara serius, maka ini akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta menekan emisi dan polusi. 

Selain itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari dan melakukan kampanye kebersihan udara bersama. Menurutnya, semua pihak harus mendorong gerakan peduli polusi udara menjadi gerakan sosial yang masif.

"Komunitas sipil dan sektor privat perlu terus mengingatkan sekaligus berkolaborasi dengan pemerintah,” ucapnya.

Sementara itu, Co-Founder Bicara Udara, Novita Natalia mengatakan, peran penting orang tua dalam ranah kebijakan lingkungan. Selama ini, peran orang tua dalam ranah kebijakan sering kali tidak dilibatkan, padahal merekalah yang mempersiapkan anak-anak untuk mewujudkan Indonesia emas.

"Melalui Biru Voices Ambassador, Bicara Udara menyediakan wadah untuk para orang tua dan community leaders berperan aktif dalam edukasi publik, dan mengawal kebijakan," ujar Novita.

Novita mengatakan, fokus utama gerakan tersebut adalah dampak polusi udara yang mengganggu kesehatan anak dan keluarga, serta kekhawatiran akan kualitas lingkungan. "Kebijakan yang kurang mendukung lingkungan bersih menjadi salah satu kekhawatiran yang sering diungkapkan oleh para orang tua," ungkapnya.

Reporter: Djati Waluyo