Prilly Latuconsina Didaulat Jadi Kawan Hiu Paus

Djati Waluyo/Katadata
Prilly Latuconsina
30/8/2024, 14.36 WIB

Konservasi Indonesia (KI) mengajak aktris sekaligus pegiat lingkungan Prilly Latuconsina menjadi Kawan Hiu Paus guna menjaga keseimbangan ekosistem laut dan melindungi populasi spesies yang terancam punah tersebut.

Senior Vice President & Executive Chair Konservasi Indonesia, Meizani Irmadhiany, mengatakan pemilihan Prilly sebagai Kawan Hiu Paus karena kepeduliannya terhadap lingkungan.

"Dengan keterlibatan Prilly, kami berharap kesadaran publik untuk pelestarian spesies hiu paus ini dapat meluas, dan mendapat dukungan yang besar dari masyarakat,” ujar Meizani dalam konferensi pers Perayaan Hari Hiu Paus Internasional, di Jakarta, Jumat (30/8).

Meizani mengatakan, kepedulian dan keterlibatan masyarakat sangat penting untuk saling menjaga dan memelihara lingkungan, ekosistem, dan keanekaragaman hayati mulai dari populasi spesies, biota, hingga habitat.

"Dampak besar yang bisa didapatkan melalui upaya pelestarian lingkungan pun nantinya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," ujarnya.

Meizani mengatakan, KI sebelumnya telah melakukan edukasi dan penyadartahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya perlindungan hiu paus, terutama mengenai cara berinteraksi yang bertanggung jawab. Konservasi Indonesia juga mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menyusun dan menetapkan dokumen serta regulasi untuk kegiatan wisata hiu paus.

"Kami ingin mempromosikan destinasi wisata hiu paus yang mematuhi standar konservasi dan dengan tidak mengganggu habitat hiu paus itu sendiri,” ucapnya.

Sementara itu, Prilly berharap dapat memberi kontribusi yang besar untuk masyarakat pesisir khususnya yang tinggal di dekat habitat hiu paus. Keberadaan hiu paus di Teluk Saleh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dan juga Kaimana, Papua Barat, harus dijaga bersama-sama karena dapat mendukung pariwisata dan berdampak pada pendapatan masyarakat di kedua kabupaten tersebut.

Prilly mengatakan, kita tidak bisa berinteraksi dengan semua makhluk hidup meskipun mencintai alam.

"Seperti halnya dengan hiu paus ini. Secinta dan sekagum apapun kita dengan spesies unik ini, kita sebenarnya tidak bisa menyentuh sesuka hati karena akan membawa dampak negatif kepada mereka," ujar Prilly.




Reporter: Djati Waluyo