Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat lahan terbakar di wilayah itu mencapai 2.984 hektare periode Januari-Agustus 2024.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengatakan lahan terbakar tersebut ada di Musi Banyuasin (Muba) 1.702 hektare, Musi Rawas Utara (Muratara) 311,5 hektare, Banyuasin 189,4 hektare, Ogan Komering Ilir (OKI).
Kemudian, Muara Enim 180,3 hektare, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 124,7 hektare, Ogan Ilir 86,3 hektare, Musi Rawas: 75,2 hektare, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 39,6 hektare, OKU 21,8 hektare, Kota Palembang 20,7 hektare, dan Prabumulih 10,8 hektare.
Sedangkan, lima daerah lainnya, yakni Lubuklinggau, Lahat, OKU Selatan, Empat Lawang dan Pagar Alam tidak ada lahan yang terbakar.
“Dari total lahan terbakar, sebanyak 1.548,1 hektare di antaranya terjadi di lahan mineral dan 1.364 hektare di lahan gambut. Muba menjadi daerah yang paling luas terbakarnya mencapai 1.702 hektare pada periode Januari-Agustus 2024,” katanya.
Ia mengatakan, lahan yang terbakar sepanjang Januari-Agustus 2024 itu tidak lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang mencapai 4.162,3 hektare. Namun, pada tahun ini lebih luas jika dibandingkan periode yang sama pada 2020 mencapai 834,4 hektare, 2021 seluas 2.003,2 hektare, dan 2022 seluas 2.769,5 hektare.
"Kami berharap pada tahun ini tak lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya, mengingat puncak kemarau sudah terlewati pada akhir Juli-Agustus 2024," kata Sudirman.