PGN Klaim Berhasil Tekan Emisi Karbon hingga 598 Ton CO2 Sepanjang 2023
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengklaim berhasil mengurangi emisi karbon hingga 598,3 ton CO2 equivalen sepanjang 2023. Manajemen PGN menyebut bahwa hasil tersebut dicapai melalui proyek-proyek yang dilakukan oleh perusahaan dan anak perusahaan.
"Perseroan telah berhasil mengurangi penggunaan energi sebesar 26.204 Giga Joule pada akhir tahun 2023," ujar manajemen PGN dalam laporan paparan publik 2024, dikutip Jumat (20/9).
Selain menekan emisi karbon sepanjang 2023, perusahaan juga terus mencari potensi bisnis baru guna mendukung hilirisasi industri dan membantu pemerintah Indonesia menuju net zero emission (NZE) pada 2060.
Potensi bisnis baru yang dijajaki oleh perseroan seperti hilirisasi gas bumi melalui industri petrokimia, bisnis bersih dan energi terbarukan, seperti biometan, dan program pendukung NZE lainnya, seperti produksi hidrogen, amonia, dan pengurangan CO2 untuk transportasi.
"Penjajakan bisnis baru dilakukan dengan terlebih dahulu mengembangkan kompetensi, akses ke pasar, dan pasokan melalui strategic alliance bersama badan usaha lainnya," tulis manajemen PGN.
Manajemen PGN menyebut, proyek biometan merupakan salah satu proyek strategis perusahaan untuk mendorong pemakaian gas secara masif ditengah era transisi energi.
"Melalui proyek ini, PGN mendukung industri kelapa sawit untuk melakukan dekarbonisasi dengan mengolah limbah minyak kelapa sawit menjadi biomethane yang lebih hijau," tuturnya.
Kinerja PGN Semester I 2024
Manajemen PGN mengungkapkan pendapatan dan laba bersih PGN menunjukan tren kinerja positif dan dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun terakhir, dengan rekam jejak pertumbuhan yang konsisten pada kinerja keuangan.
"Selama empat tahun, pendapatan konsolidasi menunjukkan tren kenaikan, dengan pertumbuhan 8% dari tahun 2020 – 2023," tulisnya.
Adapun pendapatan tersebut didukung oleh volume niaga gas dan transportasi gas yang merupakan kontributor utama sekitar 70% bagi pendapatan perusahaan. "Pendapatan PGN hingga enam bulan pertama tahun 2024 mencapai US$ 1,84 miliar, terutama dikontribusikan oleh segmen LNG trading dan transmisi gas," tulisnya.