Zimbabwe Bakal Sembelih 200 Gajah untuk Atasi Kelaparan Imbas El Nino

Cheryl Cheah/WWF dari iucn.org
Gajah Kalimantan
23/9/2024, 13.21 WIB

Pemerintah Zimbabwe berencana menyembelih 200 ekor gajah untuk memberi makan kepada warga yang mengalami kelaparan akut di negara tersebut. Kelaparan tersebut dipengaruhi oleh El Nino yang menyebabkan  kekeringan terburuk dalam empat dekade terakhir dan menghancurkan hasil pertanian masyarakat.

Juru bicara Zimbabwe Parks and Wildlife Authority (Zimparks), Tinashe Farawo, mengatakan kelaparan akut tersebut terjadi akibat El Nino yang menghancurkan pertanian masyarakat di Zimbabwe. El Nino tahun ini menyebabkan kekeringan terburuk dan mempengaruhi 68 juta orang serta menyebabkan kekurangan pangan di seluruh wilayah.

"Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami merencanakan untuk membunuh sekitar 200 gajah di seluruh negara. Kami sedang bekerja pada langkah-langkah bagaimana kami akan melakukannya," ujar Farawo dikutip Reuters, Senin (23/9).

Farawo mengatakan, daging gajah akan didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan. Penyembelihan gajah yang akan dilaksanakan di distrik Hwange, Mbire, Tsholotsho, dan Chiredzi merupakan yang pertama dilakukan sejak 1988.

Menurutnya, kebijakan yang diambil oleh pemerintah Zimbabwe mengikuti Namibia yang menyembelih 83 gajah dan mendistribusikan daging kepada orang-orang yang terkena dampak kekeringan.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 200 ribu gajah hidup di area konservasi yang tersebar di lima negara yang berada di selatan Afrika yaitu Zimbabwe, Zambia, Botswana, Angola, dan Namibia. Selain mengatasi masalah kelaparan, kebijakan tersebut diambil guna mengurangi kepadatan di taman nasional yang saat ini sudah melebih kapasitas yang tersedia.

Ia menjelaskan, taman nasional yang terdapat di Zimbabwe hanya mampu menopang 55 ribu gajah, sedangkan sampai dengan saat ini gajah yang berada di taman nasional tersebut sudah berjumlah 84 ribu. Ini adalah upaya untuk mengurangi kepadatan taman di tengah kekeringan.

"Angka ini hanyalah setetes di lautan karena kita berbicara tentang 200 (gajah) sementara kami memiliki lebih dari 84.000, yang merupakan jumlah yang besar," ungkapnya.

Dia mengatakan, kekeringan yang terjadi telah membuat konflik antara manusia dan satwa liar dapat meningkat seiring dengan semakin langkanya sumber makanan. Tahun lalu, Zimbabwe kehilangan 50 orang akibat serangan gajah.

Dengan salah satu populasi gajah terbesar, Zimbabwe memiliki sekitar US$ 600 juta nilai persediaan gading yang tidak dapat dijual.

Reporter: Djati Waluyo