Janji Tiga Cagub Jakarta Kurangi Polusi, Mana yang Paling Berdampak?

Fauza Syahputra|Katadata
Cagub Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun (tengah) menyampaikan pemaparan saat debat perdana Pilkada Jakarta 2024 di grand ballroom JIExpo Convention Centre and Theatre, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
17/10/2024, 15.21 WIB

Aplikasi pemantau kualitas udara, Nafas Indonesia, menyoroti janji tiga Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta untuk mengurangi polusi di Jakarta. Nafas Indonesia kemudian mengkaji seberapa efektif langkah yang akan dilakukan calon pemimpin daerah tersebut dalam mengatasi polusi

Berdasarkan catatan Nafas Indonesia, berikut janji mengatasi polusi yang dikemukakan oleh tiga Cagub dan Cawagub Jakarta: 

Ridwan Kamil dan Suswono 

Pasangan tersebut berjanji akan memperbanyak penghijauan di Jakarta minimal tiga kali lipat. “Kita akan minimal mentigakalilipatkan hijaunya Jakarta dengan pohon,” ujar pasangan tersebut dikutip dari laporan Nafas Indonesia yang diterima redaksi Katadata, Kamis (17/10). 

Namun demikian, catatan Nafas Indonesia menyatakan kota yang hijau belum tentu minim polusi. Misalnya saja Tangerang Selatan yang kerap menjadi juara satu kota dengan kualitas udara terburuk, justru merupakan kota yang hijau. Dari peta satelit, terlihat masih banyak zona hijau di Tangerang Selatan, terutama di sisi barat. 

Berdasarkan Laporan Nafas Mei 2023, wilayah Tangerang Selatan yang identik dengan daerah residensial yang asri, tingkat polusinya terpantau tinggi.  Selain itu, Studi Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (US EPA) menunjukkan “penghilangan” partikel PM2.5 oleh pohon hanya mencapai 0,24%. 

PM 2.5 adalah partikel udara berukuran 2,5 mikrometer atau lebih kecil. Ini merupakan polutan paling berbahaya bagi kesehatan.

Dharma Pongrekun-Kun Wardana 

Sementara pasangan independen ini fokus untuk memfasilitasi internet gratis sehingga warga bisa bekerja hingga belajar di rumah. Dengan demikian, kemacetan yang menghasilkan emisi tinggi bisa dihindari. 

“Kalau semua sudah tadi terkoneksi dengan internet, maka masyarakat bisa melakukan berbagai upaya, mulai dari hal misalnya bekerja, berusaha, belajar, bahkan juga dengan belanja berekreasi, itu bisa dari rumah,” ujar pasangan tersebut. 

Namun demikian, catatan Nafas Indonesia menunjukkan polusi Jawa Bali tetap tinggi meskipun pemerintah menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat pada Juli 2021. Selama periode ini, 100 persen masyarakat bekerja di rumah. Mal, bisnis, dan tempat ibadah bahkan ditutup. 

“Google Maps bahkan menunjukkan 0 lalu lintas di jalan. Namun data sensor kami menunjukkan bahwa polusi tetap tinggi karena adanya kontribusi dari sumber polusi lainnya,” tulis laporan tersebut. 

Pramono Anung-Rano Karno 

Pasangan yang diusung PDIP ini berjanji akan menggratiskan tarif LRT dan MRT bagia sebagian golongan pekerja. 

“Saya akan minta bekerja sama dengan pemerintah pusat, yang namanya LRT dan MRT bagi 15 kelompok golongan ini seharusnya digratiskan,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Nafas Indonesia menyatakan skenario tersebut bisa mengurangi polutan PM 2,5. Berdasarkan Data Dinas Perhubungan DKI 2024, pengguna transportasi di Jakarta hanya 18,86%. 

Skenario pembangunan berorientasi transit dan peningkatan penggunaan transportasi umum hingga 28-36% dapat mengurang PM2.5 hingga 57-64%. Namun demikian, penerapan seambisius ini tidak mungkin selesai dalam lima tahun penugasan gubernur. 

“Perlu ada langkah lebih lanjut untuk melengkapi strategi ini,” tulis laporan Nafas Indonesia.