CEO Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE) John Anis menyatakan PT Pertamina memiliki beberapa strategi dalam mengembangkan bisnis karbon untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Pertamina akan menggunakan solusi berbasis teknologi maupun solusi berbasis alam dalam perdagangan karbon.
Strategi tersebut diambil karena perusahaan melihat besarnya potensi perdagangan karbon bagi perusahaan energi dan manfaatnya yang signifikan bagi lingkungan. Indonesia memiliki potensi yang besar, salah satunya melalui solusi berbasis teknologi energi terbarukan serta proyek konservasi mangrove yang dilakukan Pertamina bekerja sama dengan mitra strategis.
John memperkirakan harga karbon akan semakin kompetitif di Indonesia maupun dunia seiring dengan pertumbuhan permintaan terhadap kredit karbon. Pasar karbon di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama ketika pemerintah mulai memperkenalkan mekanisme penyimpanan karbon secara lebih luas di tahun-tahun mendatang.
John menyebut PNRE juga menunjukkan komitmen dalam mengurangi emisi domestik, seperti efisiensi energi di seluruh unit operasionalnya, eliminasi rutinitas zero flaring, dan penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).
"Ini bukan hanya tentang memenuhi target, tetapi bagaimana kami bisa menciptakan bisnis yang selaras dengan masa depan rendah emisi dan mendukung transisi energi yang berkelanjutan, " ujar John Anis, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (13/11).
Salah satu upaya pengembangan CCUS yang dilakukan PNRE adalah lewat kolaborasi dengan mitra internasional, seperti ExxonMobil dan perusahaan Jepang untuk proyek penyimpanan CO2. Perusahaan memanfaatkan reservoir minyak dan gas yang sudah tidak aktif di Indonesia.
Ia menjelaskan, potensi penyimpanan karbon ini mencapai hingga 5 gigaton CO2, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pengurangan emisi Indonesia di masa depan.
John menyebut, pentingnya kontribusi perusahaan dalam mendukung berbagai acara net zero melalui kompensasi kredit karbon dan mengadopsi sertifikasi net zero untuk kegiatan internal.
“Generasi muda sekarang semakin peduli dan ingin berkontribusi dalam pengelolaan risiko lingkungan. Langkah ini membuktikan bahwa Pertamina tidak hanya berfokus pada keberlanjutan bisnis, tetapi juga pada masa depan yang lebih hijau,” ujar John.