Kualitas Udara Tangerang dan Tangerang Selatan Jadi yang Terburuk Pagi Ini

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wpa.
Sejumlah kendaraan antre memasuki Gerbang Tol Cikupa, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (23/12/2024).
Penulis: Djati Waluyo
10/1/2025, 10.12 WIB

Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten masuk dalam jajaran lima besar kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Jumat (10/1) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 09.34 WIB, Kota Tangerang menempati peringkat pertama dengan Indeks AQI poin 134 atau masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. 

Berikut ini lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Jumat (10/1):  

  1. Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin 134 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
  2. Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 130 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
  3. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 129 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
  4. Depok, Jawa Barat dengan AQI poin sebesar 119 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif
  5. Jakarta dengan AQI poin 92 atau berada pada kategori sedang.

Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Badung, Bali dengan indeks AQI poin sebesar 55 atau berada dalam kategori sedang. Di tingkat global, kota dengan kualitas udara terbaik pagi ini ditempati oleh Sydney di Australia dengan AQI poin sebesar 10.

Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Kairo di Mesir dengan AQI poin 352 atau masuk kategori berbahaya.

Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.  

Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .  

Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif  dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.  

Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.  

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.  

Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.

Reporter: Djati Waluyo