RI Kehilangan 175 Ribu Hektare Hutan pada 2024 Imbas Kebakaran hingga Perambahan

Seorang warga melihat aktivitas penambangan emas ilegal di salah satu bukit di Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB, Sabtu (8/2/2025). Menurut Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Korsup Wilayah V KPK Dian Patria, aktivitas salah satu tambang e
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/tom.
Seorang warga melihat aktivitas penambangan emas ilegal di salah satu bukit di Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB, Sabtu (8/2/2025). Menurut Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Korsup Wilayah V KPK Dian Patria, aktivitas salah satu tambang emas ilegal yang lokasinya berada di kawasan hutan produksi terbatas (HPT) di wilayah Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, NTB diduga dikelola oleh tenaga kerja asing (TKA) China dengan perkiraan omzet per bulan bisa mencapai Rp90 miliar atau sekitar Rp1,08 tri
24/3/2025, 16.01 WIB

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mencatat Indonesia mengalami deforestasi atau hilangnya kawasan hutan hingga 175.400 hektare (Ha) sejak Januari sampai dengan Desember 2024. Jumlah hutan yang hilang pada 2024, meningkat 44,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 121.100 hektare. 

 Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kemenhut, Agus Budi Santosa, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya deforestasi di Indonesia seperti kebakaran hutan dan perambahan kawasan hutan atau illegal logging.

“Sebagian penyebabnya itu akibat kebakaran hutan dan lahan, sekitar 10% dari total deforestasi,”ujar Agus dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/3).

Agus mengatakan, angka deforetasi Indonesia berasal dari total deforestasi bruto sebesar 216.200 Ha, dikurangi dengan penanaman hutan kembali atau reforestasi sebesar 40.800 Ha.

Namun, dia belum mau membeberkan komposisi penyebab deforestasi sepanjang 2024 itu. Agus mengatakan, pemerintah membutuhkan waktu untuk dapat merinci total luasan lahan yang mengalami deforestasi di Indonesia dan mencari penyebab dari hilangnya hutan.

Dia mengatakan, sebagian besar deforestasi terjadi di kawasan hutan sekunder atau hutan yang pernah dimanfaatkan sebesar 198.200 Ha. Sedangkan deforestasi pada hutan primer sebesar 15.100 Ha.

Agus menambahkan, tren deforestasi menunjukkan peningkatan dalam dua tahun terakhir. Padahal selama 10 tahun sebelumnya, deforestasi mengalami penurunan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Djati Waluyo