Tingkatkan Pengolahan Sampah, PCX Markets Luncurkan PCX Circular Plastic
PCX Markets, sebuah platform global penyedia layanan konsultasi untuk mengurangi penggunaan plastik dan pendanaan penggunaan sampah plastik, meluncurkan PCX Circular Plastic. Ini merupakan solusi inovatif untuk mempermudah perusahaan mendapatkan resin plastik daur ulang yang telah diverifikasi, sekaligus mendanai kegiatan pembersihan limbah plastik di hilir.
PCX Circular Plastic memastikan kandungan daur ulang pascakonsumsi yang dibeli perusahaan berasal dari proyek daur ulang yang telah diaudit berdasarkan standar lingkungan dan sosial dari pihak ketiga yang ketat.
"Dengan memilih PCX Circular Plastic, bisnis menjadi bagian dari ekosistem global yang mempercepat transisi menuju ekonomi sirkular," ujar Sebastian DiGrande, Chief Executive Officer PCX Markets, dalam keterangan resmi, Rabu (9/7).
Sebastian mengatakan saat bisnis berinvestasi dalam solusi ini, mereka bisa memenuhi target kandungan daur ulang dan menutup kesenjangan pendanaan untuk solusi pengelolaan limbah di wilayah yang paling membutuhkan, serta menciptakan lapangan kerja di komunitas yang paling terdampak oleh krisis polusi plastik.
"Di Indonesia, perusahaan dapat mendukung proyek-proyek lokal dan memastikan investasinya berdampak langsung bagi solusi pengeloaan limbah dalam negeri," ujarnya.
Mengatasi Polusi Plastik
Sejak tahun 1950-an, dunia telah memproduksi sekitar 9 miliar ton plastik. Saat ini, hanya 9% yang didaur ulang sementara 72% lainnya dibuang ke tempat pemrosesan akhir (TPA), dibakar, atau mencemari lingkungan sehingga merusak ekosistem dan mengganggu kehidupan masyarakat.
PBB memperkirakan perlu investasi global US$ 1,64 triliun (Rp 26,64 kuadriliun, kurs Rp 16.240/US$) untuk menghentikan polusi plastik pada 2040. Kebutuhan terbesar dititikberatkan di negara-negara belahan bumi Selatan (Global South) yang masih minim infrastruktur pengelolaan sampah.
Namun, data dari The Circulate Initiative menunjukkan pasar negara berkembang hanya menerima 6% dari total investasi global dalam ekonomi sirkular plastik pada 2018 hingga 2023. Studi Bank Dunia juga memperkirakan terdapat kesenjangan pendanaan sebesar US$ 28-40 per ton (Rp 454.790-Rp 649.700) per ton untuk infrastruktur daur ulang di negara-negara seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
PCX Circular Plastic menggabungkan kredit plastik dengan resin daur ulang terverifikasi yang diproduksi oleh mitra proyek yang sama. Lewat inovasi ini, PCX Market mampu memberikan solusi yang telah terbukti, terukur, dan telah diaudit bagi bisnis dalam memenuhi target pengurangan plastik murni di hulu dan pengolahan plastik di hilir.
Solusi ini dirancang untuk membantun bisnis mematuhi regulasi Pemerintah Indonesia, termasuk kewajiban penggunaan minimal 50% kandungan daur ulang untuk semua jenis plastik pada 2029, kemasan yang 100% dapat didaur ulang, dan adopsi sistem Extended Producer Responsibility (EPR).