Indonesia akan Serahkan Second NDC Sebelum Sidang Umum PBB
Indonesia akan menyerahkan komitmen iklim terbarunya --Kontribusi Nasional yang Ditentukan atau National Determined Contributions (NDC) Kedua -- sebelum Presiden Prabowo Subianto menghadiri Sidang Umum PBB di New York pada 23 September mendatang.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono mengatakan, dokumen tersebut akan diserahkan ke Sekretariat Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) sebelum batas waktu 20 September.
“Kita harus memastikan bahwa Kontribusi Nasional Kedua kita, komitmen pengurangan emisi untuk periode 2031–2035, diserahkan paling lambat 20 September, karena Presiden (Prabowo Subianto) akan menghadiri Sidang Umum PBB pada tanggal 23,” kata Diaz.
NDC baru ini disusun sesuai dengan proyeksi atau skenario pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,3%, 7%, dan 8%. Hendropriyono tidak mengungkapkan target pengurangan emisi di bawah masing-masing skenario.
Selain NDC, Indonesia juga sedang menyusun Rencana Adaptasi Nasional atau National Adaptation Plan (NAP) untuk memperkuat ketahanan terhadap perubahan iklim.
Meskipun tidak wajib, NAP dianggap krusial bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Rencana ini diharapkan akan diserahkan ke UNFCCC pada akhir tahun ini.
Dalam NDC yang diperbarui saat ini, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% melalui langkah-langkah domestik, dan hingga 43,2% dengan dukungan internasional hingga tahun 2030.