Australia Peringatkan Risiko Iklim Meningkat Jelang Pengumuman Target Emisi
Australia akan mengalami kejadian iklim yang lebih sering dan ekstrem, yang sering terjadi secara bersamaan. Risiko ini berpotensi membebani industri, layanan, dan infrastruktur.
Menjelang pengumuman target emisi baru, laporan pemerintah Australia menyimpulkan risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim adalah gelombang panas akan menjadi lebih sering dan mematikan. Sementara itu, kenaikan permukaan laut akan menempatkan jutaan orang dalam risiko, tumbuhan dan hewan harus berpindah, beradaptasi, atau mati.
Menteri Iklim dan Energi Australia Chris Bowen menyebut bagian utara negara, komunitas terpencil, dan pinggiran kota besar akan sangat rentan.
“Tidak ada komunitas Australia yang akan kebal terhadap risiko iklim yang akan beruntun, saling memperkuat, dan terjadi bersamaan,” kata Bowen, seperti dikutip Reuters.
Ia menambahkan, orang Australia telah hidup dengan konsekuensi perubahan iklim. “Tetapi, jelas bahwa setiap derajat pemanasan yang kita cegah sekarang akan membantu generasi mendatang menghindari dampak terburuk di tahun-tahun mendatang,” ujar Bowen.
Australia berencana untuk mengurangi emisi karbon sebesar 43% pada tahun 2030 dan mencapai nol emisi bersih pada tahun 2050. Bowen mengatakan pemerintah akan segera mengumumkan target pengurangan emisi yang “ambisius dan dapat dicapai” untuk tahun 2035.
Pemerintah sebelumnya yang berhaluan kanan-tengah dianggap oleh para pendukung energi bersih sebagai negara yang tertinggal secara global dalam kebijakan emisi. Proyek-proyek energi terbarukan menghadapi penolakan dari masyarakat dan politisi serta media konservatif.
Pemimpin oposisi Sussan Ley mengatakan Australia harus mengurangi emisi, tetapi tidak dengan cara apa pun, dan pemerintah harus menghindari bahasa yang menakut-nakuti.
“Setiap target pengurangan emisi harus lulus dua tes sederhana: harus kredibel dan harus transparan tentang biaya bagi rumah tangga dan usaha kecil,” kata Ley, dalam pernyataan tertulis.
Australia adalah eksportir utama gas alam dan batu bara. Pemerintah pekan lalu memberikan izin bagi pabrik gas alam cair terbesar kedua di negara itu untuk beroperasi hingga 2070.
Durasi Gelombang Panas Meningkat
Laporan tersebut menyebutkan Australia sudah 1,2 derajat Celsius lebih hangat dari tingkat historis. Laporan tersebut juga menyebutkan pemanasan 3 derajat akan meningkatkan jumlah hari gelombang panas ekstrem menjadi 18 per tahun dari empat hari saat ini. Durasi gelombang panas laut menjadi hampir 200 hari dari 18 hari saat ini.
Laporan pemerintah Australia juga menunjukkan jumlah kematian akibat gelombang panas di Sydney dapat meningkat hingga 444% dalam skenario tersebut. Sementara itu, beberapa hutan dan kehidupan laut mungkin akan punah.
Peningkatan suhu sebesar tiga derajat akan menaikkan permukaan laut sebesar 54 cm lagi hingga tahun 2090. Kondisi ini memungkinkan air laut masuk dan mengganggu pasokan air tawar, serta menempatkan lebih dari 3 juta orang di komunitas pesisir pada risiko banjir yang tinggi.
"Layanan kesehatan dan darurat akan menghadapi tekanan, biaya rekonstruksi akan meningkat, nilai properti akan turun, dan cuaca yang lebih panas dan kering akan merusak hasil panen dan menimbulkan stres pada ternak," kata laporan tersebut.
Pemerintah Australia juga merilis rencana adaptasi nasional yang menurut Bowen akan menjadi panduan respons Australia terhadap temuan laporan tersebut.
“Seluruh negara kita memiliki banyak hal yang dipertaruhkan. Laporan ini adalah pengingat, jika kita membutuhkannya, biaya ketidakbertindakan akan selalu melebihi biaya bertindak,” kata Bowen.