Swedia dan Finlandia Desak Uni Eropa Revisi Target Iklim Sektor Kehutanan
Swedia dan Finlandia berpotensi menderita konsekuensi ekonomi yang "mengerikan" jika mereka terpaksa menebang lebih sedikit hutan untuk memenuhi target iklim yang diamanatkan Uni Eropa. Hal tersebut diungkapkan kedua negara tersebut dalam suratnya kepada Komisi Eropa, pekan ini.
Sebagai bagian dari rencana Uni Eropa untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, Swedia dan Finlandia telah ditugaskan untuk meningkatkan jumlah CO2 yang terikat oleh hutan.
Namun, kedua negara mengatakan mereka berada di jalur yang salah untuk mencapai target Penggunaan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, dan Kehutanan (LULUCF) Uni Eropa untuk periode 2021-2025 dan 2026-30. Mereka menyalahkan perubahan iklim atas pertumbuhan pohon yang lebih lambat dan perang di Ukraina yang menyebabkan peningkatan permintaan terhadap kayu.
"Kerangka kerja Uni Eropa saat ini untuk penggunaan hutan ... adalah masalah besar dan, jika tidak direvisi, akan menyebabkan pembatasan yang tidak masuk akal dan tidak dapat dibenarkan pada kehutanan Swedia," kata Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, dalam unggahan di X, Senin (16/9) malam, seperti dikutip Reuters.
Ia menyebut pembatasan secara ketat sebagian besar kehutanan Nordik secara praktis adalah jalan yang salah untuk mencapai target iklim.
Manfaat Hutan dalam Perubahan Iklim
Industri dan kelompok lingkungan sama-sama melihat hutan sebagai bagian penting dalam memerangi perubahan iklim. Perusahaan kehutanan menekankan manfaat ekonomi, pengelolaan berkelanjutan, dan peran biofuel dan kayu dalam menggantikan bahan bakar fosil, plastik, dan beton.
Namun, para ilmuwan telah memperingatkan penebangan berlebihan, monokultur, dan praktik industri lainnya mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon dioksida, dan membahayakan tujuan iklim Eropa.
Dalam surat bersama kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Swedia dan Finlandia mengatakan target mereka - peningkatan penyerapan CO2 sekitar 4 juta ton per tahun pada tahun 2030 untuk Swedia dan 3 juta ton untuk Finlandia - tidak realistis.
Pengurangan penebangan akan berakibat buruk bagi ekonomi serta pasar tenaga kerja kami, kata kedua negara tersebut dalam surat itu.
Hutan mencakup sekitar 70% wilayah Finlandia dan Swedia. Produk kayu menyumbang lebih dari 10% ekspor Swedia dan hampir seperlima untuk Finlandia. Lebih dari 200 ribu orang bekerja di sektor ini.